Kerap Bikin Onar, Bajak Laut di Selat Malaka Ditangkap
Jumat, 23 Oktober 2015 -
MerahPutih Hukum - Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Barat (Koarmabar) berhasil menangkap sindikat perompak di kawasan Selat Malaka. Penangkapan 2 kelompok perompak itu dilakukan hanya dalam waktu 3 hari.
Panglima Armabar Laksamana Muda Ahmad Taufiqurrohman mengatakan, dirinya mendapat laporan terjadinya perompakan di Kepulauan Riau pada Selasa, 20 Oktober 2015. Saat itu, ia tengah dalam perjalanan ke Port Blair, India dalam rangka pelaksanaan Patroli Terkoordinasi antara India-Indonesia.
"Dari dalam pesawat patroli maritim (Patmar) TNI AL CN-235 saya langsung perintahkan Asisten Intelejen (Asintel) dan Asisten Operasi (Asops) Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangaramabar) untuk melaksanakan investigasi serta melakukan pengembangan terhadap kasus tersebut untuk memverifikasi kebenarannya," ujar Taufiq di Aula Jos Sudarso, Mako Koarmabar, Jalan Gunung Sahari No. 67, Jakarta Pusat, Jumat (23/10)
Masih kata Taufiq, kejadian itu terjadi sekira pukul 09:00 WIB di perairan Tanjung Dato, Kepulauan Riau. Tim Western Fleet Quich Response (WFQR) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tanjung Balai Karimun (TBK) dan kapal republik Indonesia (KRI) Kujang-642 kemudian menangkap 1 dari 3 boat pancung yang diduga melakukan perompakan terhadap TB Bukit Prima 01. Satu boat yang ditangkap itu berisi empat orang pelaku.
"4 pelaku menyerah setelah dilaksanakan tembakan peringatan oleh KRI Kujang-642. Sedangkan 2 boat pancung lain melarikan diri," paparnya.
Dalam penangkapan tersebut, dari tangan pelaku tim kami mengamankan barang bukti berupa 20 galon jerigen isi minyak dan 1 buah boat pancung. Semua barang bukti dan 4 pelaku kemudian dibawa ke Lanal TBK untuk diproses hukum.
Perompakan kedua terjadi pada 22 Oktober 2015 pagi sekitar pukul 04.30 WIB. Saat itu, lanjut Taufiq, dirinya kembali mendapat kejadian serupa. Kali ini menimpa MV Merlin di Selat Malaka.
"Ketika itu saya dalam perjalanan kembali dari Port Blair. Saya perintahkan untuk melakukan pengejaran dan investigasi oleh tim Visit, Board, Search, and Seizure (VBSS) KRI Beladau-643," kata dia.
"Di saat bersamaan Koarmabar juga melakukan koordinasi dengan pihak MTFS Singapura dalam mencari informasi hasil investigasi detil terhadap MV Merlin," lanjutnya.
Taufiq mengatakan, Tim WFQR 4 lanal TBK berhasil penyergapan dan penggerebekan di perkampungan Pulau Parit dan menangkap 2 orang pelaku perompakan MV Merlin yang berbendera Marshall Island.
Dari situ, tim menemukan juga barang bukti berupa boat pancung dan barang-barang berupa sparepart hasil rompakan, serta sejumlah senjata tajam yang digunakan untuk merompak. Semua itu kemudian diamankan bersama 2 pelaku.
"Hasil investigasi tim WFQR 4 terhadap barang bukti yang ditemukan, terdapat kecocokan dengan data dari MSTF Singapura terkait barang, nomor seri sparepart. Semuanya sama, cocok," tutupnya. (gms)
Baca Juga: