Kembali ke Bumi, Pesawat Antariksa Tiongkok Bawa 2 Kilogram Batu Bulan

Rabu, 16 Desember 2020 - P Suryo R

KAPSUL luar angkasa Chang’e 5 milik Tiongkok, sedang dalam perjalanan kembali ke Bumi dalam misinya yang membawa batu seberat dua kilogram (kg). Pendaratan pesawat kapsul terjadi pada 1 Desember 2020 dan berlokasi di dekat formasi yang disebut Mons Rumker.

Area tersebut merupakan dataran vulkanik besar di Oceanus Procellarum atau Samudra Badai. Melansir laman Phys, Badan Antariksa Nasional Tiongkok menyatakan bahwa perjalanan pulang pesawat tersebut berlangsung selama tiga hari, dengan menyalakan empat mesin selama 22 menit untuk keluar dari orbit bulan.

Baca Juga:

Yuk Intip 4 Misi Antariksa Baru dari NASA

bulan
Chang'e 5 telah berhasil mendarat di bulan dan sedang dalam perjalanan kembali ke bumi. (Foto: news.cgtn.com)

“Setelah terpisah dari sisa pesawat luar angkasa, kapsul diharapkan mendarat di Tiongkok Utara wilayah Mongolia dan dapat mengapung dengan parasut. Kapsul akan mendarat di Bumi sekitar pertengahan Desember 2020,” kata Badan Antariksa Nasional Tiongkok.

Saat tiba di Bumi, Tiongkok akan melakukan penelitian untuk mencari tahu sejarah terbentuknya tata surya. Negara itu juga telah mendirikan laboratorium untuk menganalisis usia serta komposisi contoh dan diharapkan dapat dibagikan dengan negara lain.

Contoh dari bebatuan dan debu bulan tersebut diperoleh dengan cara melakukan pengeboran ke dalam kerak Bulan hingga kedalaman dua meter dan mengambil langsung dari permukaan. Bebatuan itu akan menjadi contoh termuda yang berada di Bumi dari luar angkasa.

"Mereka mungkin miliaran tahun lebih muda daripada yang dibawa kembali oleh Amerika Serikat sebelumnya," ujar Badan Antariksa Nasional Tiongkok.

Baca Juga:

Wisata Antariksa Seharga Rp1,7 miliar, Berani Coba?

bulan
Chang'e 5 saat pendaratan di Bulan. (Foto: chinadaily.com)

Batuan tersebut menjadi contoh pertama yang dibawa kembali sejak pesawat luar angkasa Uni Soviet melakukannya pada 1970-an. Sebelumnya, astronaut Apollo AS juga telah membawa ratusan pon batuan bulan ke bumi pada 1960-an.

Melansir laman Reuters, Chang’e 5 diluncurkan pada 23 November 2020 lalu oleh Situs Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Wenchang, Tiongkok. Pesawat luar angkasa ini meluncur di atas roket Long March 5. Misi ini terbilang cukup kompleks. Untuk membawa dua kilogram sampel bebatuan dan debu dari bulan saja harus melibatkan kerja sama antara empat pesawat luar angkasa utama.

Meskipun mengambil sampel adalah misi utamanya, namun pesawat kapsul antariksa itu juga dapat memvisualkan kondisi di bawah permukaan dengan radar penembus tanah, menganalisis tanah Bulan untuk meneliti kandungan mineral, dan dilengkapi dengan peralatan untuk memotret area secara lebih luas. (scp)

Baca Juga:

Ilmuwan Badan Antariksa Eropa Klaim Bisa Ubah Debu Bulan Jadi Oksigen

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan