Kejeniusan Mendiang Freedie Mercury, Senjata 'Bohemian Rhapsody' Bawa Pulang Piala Oscar
Senin, 25 Februari 2019 -
MALAM Academy Award ke-91 menjadi istimewa bagi para pemain dan kru Bohemian Rhapsody. Tak ketinggalan pula personel Queen. Pasalnya, mereka mendapatkan empat piala Oscar untuk kategori Film Editing, Sound Mixing, Sound Editing, dan Best Actor. Keandalan John Ottman pada film editing, John Warhurst dan Nina Hartsone pada Sound Editing, serta Paul Massey, Tim Cavagin, dan John Casali pada Sound Mixing tentu tak lepas dari kejeniusan seorang Freddie Mercury.
Jika filmnya mampu membuat generasi mileninal terkesan, lagunya berhasil membuat publik dari berbagai generasi jatuh hati. Lagu Bohemian Rhapsody dianggap sebagai karya terbaik sepanjang masa.
Berikut fakta di balik lagu karya Freddie Mercury itu.
1. Lagu yang Belum dan tak akan Pernah lagi Diciptakan Musisi

Ketika menciptakan lagu tersebut, Freddie Mercury benar-benar menuangkan seluruh kreatifitas dan tak mempedulikan aturan-aturan bermusik. Hasilnya? Ia mampu membuat karya yang memberi kesan tersendiri bagi para pendengarnya. Pada umumnya, sebuah lagu hanya memiliki durasi sekitar tiga menit tetapi lagu Bohemian Rhapsody berdurasi selama enam menit. Lagu tersebut tampak seperti lima single yang digabungkan dan pada bagian tengah kita akan mendengar Opera. Hal yang tak pernah terpikirkan oleh musisi manapun. Seorang Profesor di New York University Steinhardt, Irwin Fisch pernah meneliti lagu ini secara khusus. "Lagu ini masih diputar di radio, di mobil, di tempat karaoke, bahkan di film karena tak ada musisi yang pernah melakukan itu dan sepertinya memang takkan ada," tuturnya dikutip dari Insider.
2. Kompilasi Berbagai Genre Musik

Queen dikenal sebagai musisi rock. Namun kamu akan mempertanyakan fakta tersebut ketika mendengar lagu Bohemian Rhapsody. Lagu tersebut sedikitnya terdiri dari tiga genre musik. Pada bagian awal kita akan disuguhkan oleh musik ballad, lalu opera, dan rock "Queen membuat pendengar bertanya kita akan dibawa kemana lagi setelah bagian ini?" ucap Fisch. Melalui lagu Bohemian Rhapsody, Mercury seolah mengajak para pendengarnya ke wahana permainan.
3. Struktur Musik yang Jauh Berbeda Ketimbang Lagu pada Umumnya

Pada umumnya, struktur sebuah lagu terdiri dari verse, chorus, dan bridge. Namun lagu Bohemian Rhapsody justru menawarkan struktur yang sama sekali berbeda. Bagian pertama acapella, bagian kedua ballad, bagian ketiga opera, bagian keempat yakni permainan solo gitar, lalu rock, dan bagian akhir reflective coda. "Lagu tersebut benar-benar jauh dari norma bermusik pada umumnya yang memasukkan chorus," Fisch mengungkapkan kekagumannya.
4. Muncul Karakter tak Biasa Pada Lirik Lagu Tersebut

Jika didengarkan secara seksama, kita akan mendengar karakter tak biasa. Kita akan mendengar karakter "Scaramouche" dari teater klasik Italia, kutipan ayat suci Alquran yaitu "Bismillah", hingga iblis dalam Agama Kristiani "Beelzebub". Beberapa kali ia juga menyebut "Galileo Galilei", dan "Figaro" (tokoh di Pinnochio). Mercury juga memasukkan istilah dalam Bahasa Italia, "Mamma Mia" dan "Magnifico". Tak hanya istilah dalam Bahasa Italia, ia juga memasukkan kata dalam bahasa Spanyol, "fandango" yang berarti hingar bingar yang menghibur.
5. Lagu yang Dikemas Apik

Dalam sebuah band, biasanya vokalis akan diiringi sejumlah instrumen musik seperti gitar, bass, piano, dan drum. Hal berbeda dilakukan oleh Queen pada Bohemian Rhapsody. Kita takkan mendengar lagu layaknya musik konvensional. Mereka tak memainkan instrumen masing-masing. Roger Taylor tak menggebuk drum-nya dan Brian May tak memegang gitarnya. Mereka kompak membantu Mercury menyanyikan bagian opera. Sekalipun mereka memanfaatkan instrumen, mereka memberi kesan echo pada alunan piano yang sedang dimainkan. Konsep echo pada piano tersebut rupanya terinspirasi dari "Wall of Sound" yang dikembangkan oleh Phil Spector pada 1960 dimana tiga orang memainkan piano dengan nada sama dan direkam dalam waktu bersamaan.(avia)