Kapolri Sebut Polisi di Lokasi Unjuk Rasa bukan untuk Batasi Demokrasi, Deteksi Penyusup yang Memprovokasi
Selasa, 30 September 2025 -
MERAHPUTIH.COM – KEHADIRAN anggota polisi di lokasi unjuk rasa kerap menimbulkan perdebatan. Di satu sisi, polisi penting untuk menjaga keamanan, di lain sisi, mereka dipandang membatasi ruang demokirasi.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan kehadiran polisi di lokasi demonstrasi bertujuan menjaga keamanan dan ketertiban, bukan membatasi kebebasan berpendapat masyarakat.
“Kehadiran Polri bukan untuk membatasi, melainkan untuk menjamin agar kegiatan tersebut dapat dijalankan secara aman, tertib dan tidak mengganggu hak warga negara lainnya,” kata Sigit dalam salah satu acara diskusi di Jakarta, Selasa (30/9).
Sigit mengingatkan adanya potensi penyusupan yang bisa memicu kericuhan. Realita dinamika di lapangan menunjukkan beberapa kegiatan penyampaian pendapat tidak hanya diikuti pengunjuk rasa, tetapi juga ditumpangi perusuh yang membuat kegiatan bergeser menjadi tindakan yang kontraproduktif. “Bahkan berdampak pada tindakan anarkistis, kerusuhan, dan korban jiwa,” ujarnya.
Baca juga:
DPR RI Minta Aparat Jangan Main Pukul, Desak TNI-Polri Pecat Anggota Arogan
Ia menekankan Polri kini mengedepankan pendekatan pelayanan dan humanis dalam pengamanan demonstrasi. Pendemo juga diupayakan dapat berdialog dengan pemangku kepentingan terkait. “Pendekatan ini menempatkan dialog dan komunikasi bersama stakeholder terkait untuk mau bersama-sama mendengarkan aspirasi yang disampaikan,” tutur Listyo.
Kapolri memastikan jajaran Polri akan merespons sesuai dengan prosedur demi meminimalkan dampak kericuhan dan tetap menjunjung tinggi hak asasi manusia.
“Dalam menghadapi situasi tersebut, Polri senang bisa hadir untuk melindungi hak-hak masyarakat lain yang terganggu dengan tetap menjunjung tinggi HAM,” jelas lulusan Akpol 1991 ini.(knu)
Baca juga:
Aksi Unjuk Rasa Tolak Reformasi Polri di Depan Gedung DPR Jakarta