Usai Kalah dari Brighton, Ruben Amorim Murka hingga Rusak TV di Ruang Ganti
Rabu, 22 Januari 2025 -
MerahPutih.com - Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, merusak layar TV di ruang ganti klub usai dipermalukan oleh Brighton, Minggu (19/1) lalu.
Menurut laporan The Athletic, Amorim meluapkan emosinya dengan menunjukkan rasa frustrasinya secara fisik dan verbal setelah kalah 3-1.
Laporan itu menyebutkan, bahwa TV yang digunakan untuk menunjukkan taktik sebelum kick-off adalah salah satu barang yang rusak selama Amorim meluapkan emosinya.
Kemudian, para pemain pun terkejut dengan reaksi Amorim, yang biasanya memilih pendekatan setelah pertandingan. Amorim selalu memilih untuk diam setelah peluit akhir dibunyikan. Lalu, menganalisis pertandingan keesokan harinya.
Baca juga:
Manchester United Dipermalukan Brighton, Ruben Amorim: Kami Tim Terburuk dalam Sejarah
Penggemar Manchester United tampaknya juga memiliki rasa frustasi yang sama terhadap tim. Mereka juga tampak tidak masalah dengan sikap Amorim.
Seorang penggemar berkomentar di media sosial dengan mengatakan: "Saya tidak peduli apa yang dilakukan Ruben Amorim di ruang ganti setelah pertandingan melawan Brighton, saya 100% mendukungnya atas setiap pemain."
Manajer asal Portugal 39 tahun itu jelas masih belum melupakan kekalahan tersebut usai konferensi pers. Saat itu, ia mengatakan bahwa timnya terburuk dalam sejarah.
"Kami mungkin menjadi tim terburuk dalam sejarah Manchester United. Saya tahu Anda menginginkan berita utama, tetapi saya mengatakan itu karena kita harus mengakuinya dan mengubahnya. Jadi ini dia, judul utama Anda," katanya.
Baca juga:
Manchester City, Real Madrid, dan PSG Terancam Tersingkir dari Liga Champions
“Dalam 10 pertandingan di Premier League kami menang dua kali, saya tahu itu. Bayangkan ini untuk penggemar Manchester United, bayangkan ini untuk saya."
Rekor Manchester United di kandang musim ini adalah yang terburuk di Premier League dalam 131 tahun. Mereka belum pernah kalah dalam enam pertandingan di Old Trafford dalam 12 penampilan pembuka liga sejak musim 1893-94, ketika mereka kalah tujuh kali.
Tim asuhan Amorim berada di urutan ke-13 di klasemen sementara Premier League. Bahkan, mereka lebih dekat ke zona degradasi (10 poin) dibandingkan empat besar (12). Amorim juga menyoroti ketidakmampuan timnya untuk menunjukkan disiplin taktis di tahap akhir pertandingan.
Baca juga:
Manchester United Turunkan Harga Alejandro Garnacho, Napoli Jadi Beli?
"Saya tahu bahwa akan sulit untuk mewujudkan ide yang benar-benar baru pada saat ini, tetapi ketika Anda kalah dan tidak memenangkan tiga pertandingan berturut-turut, itu menjadi sangat sulit. Jadi itu sebabnya saya katakan kami akan menderita karena saya akan terus melakukan hal yang sama," jelas Amorim.
Amorim juga mengungkapkan, bahwa dirinya hanya ingin membantu para pemain. Namun, mereka malah memecahkan semua rekor buruk. Ia pun ingin skuadnya segera melakukan perubahan.
“Saya di sini hanya untuk mencoba membantu para pemain saya, tetapi kami perlu memahami bahwa kami memecahkan semua rekor buruk. Suatu hal yang membanggakan bahwa kita perlu berubah," tambahnya. (sof)