Memindahkan Gedung Sekolah Seberat 7.600 Ton

Sabtu, 31 Oktober 2020 - Raden Yusuf Nayamenggala

INSINYUR asal Tiongkok berhasil memindahkan gedung sekolah bersejarah berusia 85 tahun di Shanghai ke lokasi baru dengan bantuan 198 kaki robot.

Memindahkan bangunan tua untuk memberi ruang bagi proyek konstruksi baru rupanya bukan hal baru di Tiongkok. Namun, pada kasus kali ini, yang menarik ialah metode yang digunakan untuk memindahkan bangunan seberat 7.600 ton tersebut.

Baca Juga:

Viral! Teknologi Robot Terbaru yang Bisa Mencukur Rambut

Para Insinyur melakukan sebuah metode baru untuk memindahkan bangunan (Foto: odditycentral)

Biasanya, rel samping atau manik datar digunakan untuk merekolasi struktur, tetapi bentuk yang tidak teratur dari sekolah dasar Lagena menjadi tantangan bagi para insinyur.

Setelah menimbang pilihan mereka, para ahli memilih sistem 'berjalan' invoatif yang terdiri dari 198 kaki hidrolik. Kaki-kaki itu mengangkat bangunan raksasa dan membantunya 'berjalan' dengan total 62 meter selama 18 hari.

Pada sebuah video mengesankan yang diunggah South China Morning Post, media yang berbasis di Hong Kong, kaki hidrolik terlihat bergerak satu per satu, dan memindahkan gedung sekolah lama beberapa inci pada satu waktu.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, itu bukanlah operasi relokasi gedung pertama di dunia, namun ini menandai penggunaan pertama kaki robotik untuk prosedur semacam itu.

Pertama kalinya, metode kaki robot digunakan untuk memindahkan bangunan (Foto: odditycentral)

Seperti yang dilansir dari laman odditycentral, para insinyur proyek menjelaskan, bahwa kaki robotik 'meniru kaki manusia' dan fungsi 'berjalan' mereka tidak hanya terlihat lebih mengesankan daripada metode bergerak tradisional, tetapi juga menghemat waktu 20 persen lebih banyak.

Baca Juga:

Ketika Robot Artificial Intelligence Jadi Peran Utama dalam Film

Selain itu, kaki-kaki robot tersebut membantu para insinyur sedikit memutar bangunan dan mengubah orientasinya jadi sekitar 20 derajat.

Dibangun pada tahun 1935, Sekolah Dasar Lagena harus dipindahkan untuk memberi ruang bagi pusat komersial baru.

Alih-alih meruntuhkannya, pihak berwenang setempat justru memutuskan untuk merelokasi dan merenovasi bangunan bersejarah tua itu.

Li Jianfeng selaku manajer umum proyek menuturkan, pihaknya berharap bisa merevitalisasi gedung tua tersebut. (Ryn)

Baca Juga:

Ilmuwan Korea Selatan Kembangkan Robot untuk Tes Swab Corona

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan