Juru Dakwah Se-Nusantara Gelorakan Komitmen Kebangsaan

Minggu, 04 Juni 2017 - Yohannes Abimanyu

Ratusan Juru Dakwah se-Nusantara menegaskan kembali komitmen kebangsaan akan setia menjaga Pancasila sebagai dasar negara.

Komitmen tersebut diutarakan dalam acara penutupan Pelatihan Da'i & Da'iyah Kader NU 2017 yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah PBNU & Himpunan Da'iyah dan Majelis Taklim (HIDMAT) Muslimat NU pada Kamis (1/5) di Gedung PBNU, Kramat Raya, Jakarta Pusat.

Bahkan lagu Pancasila terdengar menggelora dinyanyikan bersama-sama oleh seluruh hadirin.

Sebelumnya, para peserta juga terdengar meneriakkan yel "PBNU" yang merupakan singkatan dari: Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI & UUD 1945.

Seluruh hadirin tampak kompak & bersemangat meneriakkan yel PBNU tersebut langsung di bawah intruksi Ketua Lembaga Dakwah PBNU, KH. Maman Imanulhaq.

"Juru Dakwah wajib menjaga dua komitmen penting, yakni komitmen keagamaan sekaligus juga komitmen kebangsaan," pesan Kyai Maman.

Sementara itu, Ketua Umum PBNU, Prof. DR. KH. Said Aqil Siradj, MA berpesan agar prinsip "Hubbul Wathon Minal Iman" yang diajarkan oleh Hadrotussyech KH. Hasyim Asy'ari sebagai prinsip keagamaan & kebangsaan harus terus dipegang dan diamaliahkan.

Dalam kesempatan itu Kyai Said juga menekankan bahwa karakter moderat hanya bisa dipraktekan oleh kaum yang berilmu, harus orang yang terus menerus belajar. Hanya bisa diwujudkan dengan sistem pendidikan yang mencerdaskan dan memberdayakan.

"Orang bodoh tidak akan mampu bersikap moderat. Ekstrimisme dan radikalisme hanya lahir dari mereka yang malas untuk belajar. Mereka yang tidak peduli pada pendidikan," papar Kyai Said.

Begitu pula sikap toleran hanya dimiliki oleh orang yang punya akhlak mulia. Mereka yang menghargai perbedaan dan keragamaan.

"Orang yang tak berakhlak cenderung intoleran dan anarkis," pungkasnya.

Berita dilaporkan Mauritz kontributor merahputih.com untuk wilayah Cirebon dan sekitar. Baca juga berita terkait kebangsaan berikut ini: Wiranto Sebut Ancaman Kita Sebagai Negara Bangsa Adalah Terorisme

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan