Jatuh Bangun Kitabisa.com Hingga Berhasil Menggalang Dana Rp 2,6 Miliar
Kamis, 19 Oktober 2017 -
PERUSAHAAN e-commerce memang sedang tumbuh pesat seiring berkembangnya teknologi. Bahkan tak sedikit dari mereka mampu berkembang menjadi perusahaan yang sangat diperhitungkan.
Salah satu perusahaan e-commerce yakni Kitabisa.com pun membagi pengalamannya selama tiga tahun belakangan ini di dalam seminar di acara Local Startup Fest 2.0 di Kuningan City, Jakarta Selatan, Kamis (19/10).
Seperti perusahaan startup lainnya, Kitabisa.com juga mengalami jatuh bangun. Bahkan sebelum ini Kitabisa.com tak bergerak sebagai website penggalangan dana secara online melainkan membuat project social entrepreneur.
"Hingga akhirnya kita dapet masukan kalau Kitabisa fokus aja ke sosial. Jadi marketnya itu NGO atau yayasan," kata Vikra Ijas sebagai Co-founder & CMO Kitabisa.com di hadapan para peserta.
Sayangnya, saat beralih ke NGO, tantangan yang dihadapi oleh Kitabisa.com berbeda. Apalagi saat itu Kitabisa merupakan perusahaan baru yang belum memiliki banyak database.
Bahkan saat pertama kali menggalangkan dana, Kitabisa.com membutuhkan satu tahun untuk mengumpulkan dana sebesar Rp 500 juta. Saat itu Kitabisa.com sedang menggalangkan dana untuk membelikan bus donor darah PMI.
"Dari tahun 2014 tengah hingga 2015 tengah waktu kita habis untuk project ini," terangnya.
Hingga akhirnya bulan Juli 2015 ada kasus masjid di Tolikara yang terbakar. Kitabisa.com membuat penggalangan agar masjid tersebut dibangun kembali.
"Hingga akhirnya ada Panji Pragiwaksono yang terketuh hatinya. Kami mengajak Panji menggalang dana di Kitabisa.com. Saat itu dalam waktu tiga hari kami berhasil mengumpulkan dana Rp 300 juta," ujar Vikra.
Setelah penggalangan dana itu Kitabisa.com terus berkembang dan menggalangkan dana ke setiap yang membutuhkan. Paling terakhir dana crowdfunding untuk membuat pesawat R80 karya BJ Habibie terkumpul Rp 2,6 miliar.
Soal keuntungan, Vikra menjelaskan kalau Kitabisa.com mengambil dana sebesar 5% dari penggalangan dana. Menurutnya perhitungan tersebut diambil usai melakukan survei ke beberapa platform yang bergerak di bidang yang sama.
"Kita modelnya platform fee yang dikenakan ke orang yang menggalang dana. 5 persennya itu biaya untuk kitabisa.com. Itupun nyuntek kok platform di dunia biasa ambil 5-15 persen," ujarnya. (*)
Selain artikel ini Anda juga bisa baca Mandy: Harus Fokus pada Costumers!