Jadi Tuan Rumah MotoGP, Kemenpora Siapkan Dua Skema Pembiayaan
Kamis, 17 Desember 2015 -
MerahPutih MotoGP - Indonesia tidak ingin melewatkan kesempatan besar menjadi tuan rumah MotoGP untuk musim 2017 hingga 2019. Karena itu, persiapan tidak henti-hentinya dilakukan.
Di luar Keputusan Presiden (Keppres) untuk panitia nasional penyelenggara yang masih ditungu-tunggu, ada hal lain yang harus segera didapatkan kepastiannya.
"Yaitu, soal pembiayaan. Ini memang menjadi kendala," ujar Kepala Komunikasi Publik Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gatot S Dewa Broto, Kamis (17/12).
Meski demikian, dilanjutkan Gatot, pihaknya sudah memiliki dua skema terkait pembiayaan. Diterangkannya lagi, di 2015 Kemenpora baru menganggarkan Rp 5 miliar.
"Itu sebatas dana penyelenggaraan, atau DP (uang muka). Sisanya, ada dua skenario. Pertama dari APBN, tapi belum selesai siapa penanggungjawabnya," sambungnya.
"Untuk tahun 2017 saja, kita harus membayar promotion fee (biaya promosi) sebesar 7 juta euro. Kemudian, tiap tahunnya, juga bertambah. Sebab, kita menjadi tuan rumah untuk tahun 2017, 2018 dan 2019," tuturnya.
Selain itu, dilanjutkan Gatot, juga terdesak tambahan biaya besar. Yakni, sangat dibutuhkan untuk merenovasi Sirkut Sentul. Disebutkannya, bahwa bisa mencapai Rp 150 miliar.
"Itu juga kewajiban yang harus direalisir di 2016," tegasnya.
Meski demikian, gatot optimis MotoGP bisa digelar di Indonesia pada 2017, di sirkuit yang diresmikan Agustus 1993, tersebut. Sekalipun, Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, saat ini belum memenuhi kriteria Federasi Balap Internasional (FIM).
Indonesia pernah dua kali menyelenggarakan MotoGP, yaitu di tahun 1996 dan 1997. Kala itu, kelas 500cc dikuasai oleh Mike Doohan (1996) dan Tadayuki Okada (1997). Valentino Rossi pernah juara di kelas 125cc di tahun 1996. Sementara itu, Max Biaggi menjauarai kelas 250cc di tahun 1997.
Untuk itu, Sirkuit harus direnovasi dengan target rampung pada Desember 2016 dan dijanjikan punya daya jelajah lebih luas dari panjang lintasan saat ini.
Pihak pengelola Sirkuit Sentul sempat mengutaran rencana membangun lintasan sepanjang 3,9 km itu menjadi sirkuit semi jalan raya dengan adanya hotel di area sirkuit. Lintasan yang dibuat pada 1993, rencananya akan direnovasi menjadi 4,4 km dan jumlah tikungannya menjadi 14.(esa)
Baca juga: