>Bervariasi dari harga ratusan ribu hingga ratusan juta rupiah, sepatu sneakers telah menjadi bagian dari fashion dan gaya hidup masyarakat modern. Mungkin jadi pertanyaan umum di benak masyarakat, mengapa sneakers bisa begitu diburu dan orang rela antre untuk membeli, padahal harganya pun terbilang tinggi?
>"Yang buat mahal pasti dari
brand-nya, material,
finishing, sama
demand orang-orang, karena pastinya harga
sneakers retail di tokonya nggak mahal seperti
reseller," jelas
George (31), seorang
sneakerhead.
Sneakerhead sendiri merupakan istilah bagi 'penggila' sepatu
sneakers.
>"Karena
limited (terbatas-red) dan
demand (permintaan-red) orang-orang jadi tingkat
resellnya naik jauh berkali-kali lipat di luar, pasti dengan harga segitu
worth it buat beberapa orang yang hobi
sneakers," tambah George lagi.
>
Sneakers milik George yang jumlahnya sekitar 70 pasang (Foto : George Gani)
>Tren
sneakers berasal dari Amerika Serikat pada abad ke-18, dan memiliki makna harafiah 'sepatu olahraga dengan sol karet'. Nama
sneakers diberikan karena jika dipakai, sepatu ini tidak berisik dan bisa menyelinap/mengendap (
sneak). Sepatu ini semakin populer setelah banyak pemain basket yang memakainya untuk bermain.
>Beberapa waktu lalu ada kejadian pencurian
sneakers yang berujung pada hilangnya nyawa seseorang. Menurut George, ini bisa terjadi karena untuk beberapa orang
sneakers telah menjadi komoditas dan barang berharga. Terlebih sepatu edisi terbatas, harganya di-
resell bisa melambung dibanding harga retailnya.
>"Kayak begal aja, demi begal motor mungkin yang harganya 10 juta dia sampai ngebunuh korbannya,
sneakers pun banyak banget yg di-
resell lebih dari 10 juta," ujar George.
>Untuk mengikuti artikel lainnya, baca juga:
Termotivasi Dari Drama Hanoman, Reza Rahadian Bisa Jadi Aktor Termahal