Indonesia Perlu Peningkatan Belanja Infrastruktur Berkualitas

Kamis, 09 Juli 2015 - Luhung Sapto

MerahPutih, Bisnis-Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan Indonesia di 2015 hanya mencapai 4,7 persen. Hal ini disebabkan rendahnya harga komoditas serta pelemahan pertumbuhan investasi.

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chaves menyebutkan bahwa untuk menjawab tantangan ini, Indonesia harus bisa meningkatkan belanja infrastruktur yang berkualitas, disamping menjaga defisit tetap dalam batasan 3 persen dari PDB.

“Perbaikan infrastruktur akan mengurangi biaya logistik dan harga berbagai barang dan jasa, mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesetaraan,” katanya seperti dilansir melalui laman Bank Dunia, Kamis (9/7).

Sementara itu, Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia Ndiame Diop menambahkan untuk bisa kembali tumbuh di atas 5 persen, Indonesia harus bisa mengembalikan kepercayaan konsumen, karena konsumsi adalah penyumbang terbesar dalam ekonomi Indonesia.

“Implementasi proyek-proyek pemerintah dengan prioritas tinggi juga akan membantu, tapi juga perlu komunikasi yang konsisten mengenai kebijakan pemerintah untuk menjaga ekspektasi masyarakat,” jelasnya.

Di samping itu, pemerintah membutuhkan reformasi fiskal untuk meningkatkan penerimaan negara dan belanja infrastuktur.

“Upaya memperkenalkan pelaporan pajak secara elektronik dan reformasi lainnya dinilai positif, namun lebih banyak lagi upaya diperlukan untuk meningkatkan penerimaan pajak yang dapat membantu kondisi fiskal Indonesia dalam jangka menengah,” pungkasnya. (Luh)

Baca Juga:

Ekspor ke Tiongkok Menurun Picu Lambatnya Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

BI Koreksi Bank Dunia Terkait Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 

Pertumbuhan Ekonomi Turun, DPR Desak Pemerintah Bergerak Cepat

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan