[HOAKS atau FAKTA]: Presiden Erdogan Tolak Bersalaman dengan Emmanuel Macron

Rabu, 11 November 2020 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Akun Facebook bernama Fadillah Miftha memposting tulisan disertai dengan gambar di grup Facebook bernama JS Grup. Postingan yang pertama kali tersebar pada 5 November 2020 pukul 21.31, mendapatkan likes sebanyak 352, 44 komentar dan dibagikan 41 kali.

Dalam narasinya mengatakan bahwa Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menolak bersalaman dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron di suatu forum sebagai aksi lanjutan setelah pemboikotan produk Prancis oleh Turki beberapa waktu lalu.

Postingannya yang disertai foto, menunjukkan Presiden Erdogan seolah-olah memalingkan muka saat Presiden Macron mengajaknya bersalaman.

Narasi

'Ini Baru Pemimpin Islam Yang Tegas Membela Kehormatan Nabinya…
Kemarin Menyerukan Masyarakat Turki Agar Memboikot Produk -Produk Buatan Prancis..
Sekarang.. Mr Erdogan Menolak Bersalaman Dengan Mercon disuatu Forum….
Benar-Benar Mr Erdogan Ini Pemimpin Yang Punya Ghiroh Tinggi Membela Agama dan Nabinya

Cek fakta

Setelah dilakukan penelusuran Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) gambar menggunakan TinEye didapatkan bahwa foto tersebut pertama kali diupload oleh Ludovic Marin yakni seorang fotografer agensi berita Agence France-Presse (AFP) melalui website www.gettyimages.com pada tahun 2018.

Foto: Mafindo

Penjelasan lebih lanjut melalui deskripsi menyatakan postingan foto Presiden Macron yang mengajak bersalaman Presiden Erdogan diambil di markas besar PBB di New York, AS saat momen perhelatan Sidang PBB Tahunan (General Assembly of the United Nations) pada tanggal 25 September 2018.

Akun Ludovic memiliki koleksi foto lain yang menunjukkan Presiden Erdogan dan Presiden Macron melakukan jabat tangan di tempat dan momen perhelatan yang sama.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelusuran foto dapat disimpulkan bahwa klaim Presiden Erdogan menolak bersalaman dengan Presiden Macron sebagai aksi lanjut setelah pemboikotan adalah hoaks dan termasuk kategori False Context. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan