Harga BBM Melambung, Nelayan Tradisional Menjerit

Kamis, 01 Oktober 2015 - Luhung Sapto

MerahPutih Bisnis-Para nelayan di sejumlah daerah menjerit karena mahalnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Nelayan mengharapkan Presiden Joko Widodo turun tangan membantu ketersediaan BBM dengan harga murah bagi nelayan di daerah.  

Saat ini harga BBM di daerah bervariasi. Di Tarakan, harga mencapai Rp7.500 setiap liternya dengan ketersediaan tidak mencukupi untuk kebutuhan melaut. Situasi yang sama ditemukan di Tanjungbalai harga BBM mencapai Rp7.200 per liter.

“Struktur kapal perikanan nelayan nasional didominasi oleh armada nelayan skala kecil dengan ukuran tidak lebih dari 5 GT. Kapal nelayan skala kecil berkontribusi terhadap 80 persen sumber pemenuhan hak atas pangan protein masyarakat nasional. Celakanya, sampai saat ini, nelayan masih membeli BBM dengan harga lebih tinggi dari harga yang ditetapkan pemerintah,” ujar Ketua DPP KNTI, Marthin Hadiwinata melalui siaran pers, Kamis (1/10).

Data DPP KNTI menunjukkan kebutuhan nelayan yang hingga kini masih tidak dapat dipenuhi oleh Kabinet Kerja. Kebutuhan kapal didominasi oleh kapal nelayan skala kecil yang mencapai 594,518 juta liter tiap tahun. Total kebutuhan BBM kapal perikanan nasional mencapai 1.861,669 juta liter. (Luh)

Baca Juga:

  1. September 2015, Peternak Bersorak, Petani dan Nelayan Gigit Jari
  2. KNTI: Hambatan Utama Nelayan Masalah Permodalan
  3. Perbankan Tolak Beri KPR untuk Tukang Klontong, Nelayan, dan Sopir Angkot
  4. Usai Lebaran Nelayan Kembali Melaut
  5. Tinggalkan Cantrang, Nelayan Dijanjikan Kredit Rp7,15 Triliun

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan