>Tak ada yang berbeda dengan rumah lainnya ketika memasuki kediaman seorang pengusaha, George Gani di daerah Kabupaten Tangerang. Hanya ada deretan mobil bermerek yang terpajang di halaman rumah.
>Tapi jangan kaget saat masuk ke dalam rumah George. Di pojok kiri tepatnya dekat dengan dapur dan anak tangga ke atas sesosok mahluk yang sangat mirip salah satu tokoh
superhero Avengers,
Iron Man tampak sedang mengeluarkan sinar laser dari telapak tangannya.
>Meski bukan sungguhan,
action figure berskala 1:1 ini akan membuat orang yang melihatnya terkagum-kagum. Apalagi semua bagian dari tubuh Iron Man 3 itu tampak asli tanpa kecacatan sedikitpun.
>
Action figure milik George Gani memang bukan
action figure sembarangan. Di bawah kaki Iron Man tersebut tertulis bila hanya ada 400 buah
action figure yang sama di dunia.
>"Itu
limited edition," ucapnya kepada Muchammad Yani dari merahputih.com, beberapa waktu lalu.
>
(MP/Rizki Fitrianto)
>Pria yang memang gemar mengkoleksi
action figure ini mengaku untuk mendapatkan
action figure dengan ukuran asli tersebut ia harus merogoh kocek sebesar 10.000 USD atau sekitar 130 juta Rupiah.
>"Yang itu dari temen, dia pesen dua dan saya ambil satu," lanjut George.
>Selain Iron Man dengan ukuran asli, George juga mengkoleksi
action figure ukuran yang lebih kecil. Semua dia kumpulkan untuk memuaskan batinnya sebagai seorang kolektor.
>"Impian aja sih dulu. Waktu anak-anak itu cuma mainan, ini mainan yang lebih mahal," ujarnya sambil tersenyum.
>Saat ini, George sudah memiliki puluhan
action figure dengan berbagai ukuran. Salah satu yang paling banyak adalah
action figure dari tokoh superhero Iron Man.
>"Biasanya saya pesan
pre-order. Karena biasanya yang sudah
ready stock harganya lebih mahal," katanya.
>Buat masyarakat umum,
action figure hanyalah sebuah mainan anak-anak yang mudah rusak. Tapi, bagi sebagian orang lainnya, mengumpulkan
action figure adalah hobi yang sangat menyenangkan.
>Mereka bahkan rela merogoh kocek yang tidak sedikit untuk mendapatkan mainan yang diinginkan. Tak sedikit pula yang harus bersabar hingga berbulan-bulan karena
action figure tersebut hanya diproduksi terbatas. Semua itu hanya untuk memenuhi kepuasan batin mereka.
>Selain artikel ini, Anda juga bisa baca
Begini Cara Pembuatan Film Sebelum Adanya Teknologi CGI