Gula Kayu Bisa Jadi Alternatif Pengganti Pemanis

Senin, 07 Agustus 2017 - Muchammad Yani

GULA yang berasal dari tebu memang menjadi bahan utama untuk memberikan rasa manis bagi makanan atau minuman. Sayangnya, gula konvensional memiliki kekurangan yakni mampu menambah kadar gula dalam darah.

Nah, salah satu solusinya mungkin Anda bisa mengganti gula tersebut dengan gula kayu yang berasal dari serat tumbuhan. Gula kayu bisa diperoleh dari ekstrak kulit kelapa, batang bambu, bonggol jagung, dan tumbuhan lainnya.

Dokter yang sekaligus pendiri Institut Penelitian Medis Noguchi, Dr. Yoshihisa Asano mengatakan salah satu keunggulan gula kayu ialah tidak berubah menjadi gula darah dan tidak diserap tubuh.

"Salah satu sifat dari gula kayu yaitu tidak diserap langsung oleh tubuh. Riset terdahulu membuktikan, konsumsi gula kayu dapat menghambat kenaikan kadar gula dalam darah. Karena dapat menjaga kadar gula dalam darah, gula ini aman digunakan sebagai pengganti pemanis bagi penyandang diabetes," ungkap Asano di Jakarta, Senin (7/8).

Selain itu, Dr. Yoshihisa Asano menjelaskan gula kayu juga dapat meningkatkan jumlah bakteri baik atau probiotik dalam usus. Bakteri ini berfungsi untuk menjaga sistem metabolisme dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Di tempat yang sama pakar gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. Saptawati Bardosono menjelaskan kasus obesitas di Indonesia saat ini terus bertambah, bahkan juga terjadi pada anak-anak. Menurut Data International Diabetes Federation tahun 2015 disebutkan jumlah penyandang diabetes di Indonesia diperkirakan sebanyak 10 juta orang.

Sementara data Sample Registration Survey di tahun 2014 menyatakan diabetes telah menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di indonesia nomor tiga setelah stroke dan penyakit jantung koroner.

"Peraturan Kementerian Kesehatan RI No. 30 tahun 2013 merekomendasikan konsumsi gula tidak melebihi 50 gram atau lima sendok makan per orang setiap harinya untuk mengurangi risiko diabetes," tutur Saptawati. (*)

Sumber: Antara

Selain artikel ini Anda juga bisa baca Stop Kebiasaan Buruk Saat Minum

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan