Google Maps Hadirkan Fitur Bepergian Aman saat Pandemi COVID-19
Selasa, 09 Juni 2020 -
GOOGLE telah meluncurkan dua buah fitur baru untuk aplikasi Maps. Fitur baru itu dimaksudkan untuk membantu pengguna bepergian dengan aman di masa pandemi COVID-19.
Menurut sebuah unggahan baru di blog Google, aplikasi itu menunjukkan pemberitahuan yang akan mengarahkanmu tentang pembatasan perjalanan terkait dengan virus corona, termasuk laporan tentang seberapa padatnya angkutan umum.
Baca Juga:
Instagram Tak Lagi Bebaskan Penggunanya Repost Foto, Ada Apa?
Jika kamu mencari arahan untuk perjalanan yang mungkin mengharuskanmu mengenakan masker di angkutan umum, maps akan membawamu melalui pos pemeriksaan COVID-19. Kamu juga akan melihat peringatan yang relevan pada Google Maps.
Seperti yang dilansir laman Endgadget, menurut Google, informasi untuk peringatan tersebut dikumpulkan dari data resmi pemerintah lokal, negara bagian dan federal atau dari situs web resmi.
Pembaruan tersebut telah diberlakukan di Argentina, Australia, Belgia, Brasil, Kolombia, Prancis, India, Belanda, Meksiko, Spanyol, Thailand, Inggris, Amerika Serikat dan akan diperluas ke lebih banyak wilayah.
Bila kamu pergi ke fasilitas medis atau pusat pengujian COVID-19, Google Maps akan menampilkan peringatan yang memberi tahu kamu untuk memeriksa apakah kamu memenuhi persyaratan kelayakan atau tidak.
Baca Juga:
Fitur itu tersedia untuk fasilitas medis di Indonesia, Israel, Filipina, Korea Selatan, Amerika Serikat dan lansiran pusat pengujuan akan tersedia di Amerika Serikat.
Saat ini, Google telah menyederhanakan fitur yang diperkenalkannya tahun lalu, yang memprediksi sebarapa ramai angkutan umum akan didasarkan pada data yang dikirimkan pengguna.
Ketika mencari rute angkutan umum di Google Maps, informasi kerumunan sekarang bisa kamu temukan dengan mengetuk untuk melihat detail transit, kemudian menggulir ke bawah untuk melihat prediksi kepadatan.
Kamu juga bisa melihat waktu-waktu ketika stasiun angkutan umum sibuk, caranya cukup cari stasiun atau ketuk di maps untuk melihat data yang relevan. (Ryn)
Baca Juga:
Penelitian Vaksin Virus Corona di Inggris Jadi Target Hacker
