Gluconov, Alat Pendeteksi Diabetes Melitus Buatan Anak Bangsa

Rabu, 17 Maret 2021 - Muchammad Yani

MAHASISWA Universitas Dian Nusantoro (Udinus) Semarang menciptakan alat pendeteksi penyakit diabetes melitus yang dinamakan Gluconov. Karya empat mahasiswa jurusan program studi S-1 teknik biomedis ini berbeda dengan alat pendeteksi diabetes lain. Alat ini tidak menimbulkan luka pada jari pasiennya dan dapat dipantau langsung lewat Smartphone.

Dikutip dari website resmi udinus, Gluconov diciptakan oleh empat mahasiswa yang terdiri dari Diana Almaas Akbar Rajah, Annelicia Eunice Arabelle, Nadiya Nurul dan tee, dan Kevin Tedjasumana dengan dibimbing oleh Dosen Fakultas Teknik Udinas, Sari Wulandari ST,M.Eng. Alat ini diklaim mampu medeteksi diabetes melitus dengan akurasi 95 persen.

Baca juga:

ASEAN Miliki Peluang Tinggi Adopsi Mobil Listrik

Empat mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang ciptakan alat untuk deteksi diabetes melitus (foto: dinus.ac.id)
Empat mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang ciptakan alat untuk deteksi diabetes melitus (foto: dinus.ac.id)

Alat ini tersusun dari rangkaian sensor spektrofotometri dengan komponen utama LED putih, Light Dependent Resistor (LDR), Keping Polikarbonat (CD), dan motor dengan mikrokontroler ESP32. Rangkaian ini dipilih karena terbukti dapat memberikan akurasi cahaya tampak (merah, kuning, hijau, ungu, biru).

Untuk proses cara penggunaannya cukup mudah. Salah satu jari tangan diletakan pada slot alat yang sudah tersedia. Kemudian LDR akan bekerja untuk mendeteksi perubahan intensitas cahaya yang dimiliki oleh darah ketika terpapar 5 jenis warna cahaya tampak. Hasil deteksi dari proses tadi, akan berubah menjadi sinyal analog, kemudian dikonversi melalui alat bernama Analog to Digital convertion (ADC).

Baca juga:

Wearable Gadget Laris Manis di Tengah Pandemi COVID-19

Hasil dari deteksi Gluconov akan dikirim aplikasi yang sudah didownload dismarphone (foto: pexels/freestocks.org)
Hasil dari deteksi Gluconov akan dikirim aplikasi yang sudah didownload dismarphone (foto: pexels/freestocks.org)

Setelah menemukan dua hasil indikator high dan low, kemudian hasilnya nanti akan dikirim ke aplikasi (Smartphone) melalui modul Wi-Fi yang dimiliki oleh ESP32, aplikasi ini dapat di unduh di playstore. Tidak hanya digunakan di Indonesia saja, tetapi bisa secara global seperti Asia, Eropa, Timur Tengah,Afrika, dan Amerika.

Alat ini sebelumnya sudah dilakukan pengujian dan meraih mendali emas pada waktu ajang Asean Innovation Science and Entrepreneur Fair 2021 lalu. Selain itu, alat ini sudah di bandrol dengan harga sekitar 370 ribu rupiah dengan garansi tiga tahun. Kemudian untuk aplikasinya cukup membayar $1 saja. (Rzk)

Baca juga:

Alat Pendeteksi COVID-19 Karya Anak Bangsa Mulai Diterapkan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan