Gerard Pique Diduga Terlibat dalam Kasus Korupsi Piala Super Spanyol
Jumat, 31 Mei 2024 -
MerahPutih.com - Pengadilan Spanyol kini sedang menyelidiki keterlibatan mantan pemain Barcelona, Gerard Pique. Ia diduga terlibat dalam skandal korupsi penyelenggaraan Piala Super Spanyol di Arab Saudi.
Piala Super Spanyol pertama kali digelar di Arab Saudi pada 2020. Kompetisi itu akhirnya kembali digelar di Spanyol setahun kemudian akibat pandemi COVID-19. Namun, tiga kompetisi berikutnya kembali diadakan di Arab Saudi.
Saat ini, Pengadilan tengah menganalisa kontrak dari Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) yang ditandatangani sejak 2018, termasuk kontrak yang dibuat oleh mantan presiden RFEF, Luis Rubiales, yang menjadikan Arab Saudi sebagai tuan rumah Piala Super Spanyol.
Perusahaan yang dimiliki oleh Gerard Pique, Kosmos, menjadi perantara yang memuluskan terbitnya kontrak kerja Piala Super Spanyol bernilai 40 juta euro per tahun itu.
Baca juga:
Dipecat Barcelona, Xavi: Tak Mudah Melatih Klub dengan Masalah Finansial
Pada Maret, polisi Spanyol menggeledah 11 lokasi, termasuk markas besar RFEF (Royal Madrid Football Federation) di Madrid dan rumah Rubiales di Granada, sebagai bagian dari penyelidikan skandal korupsi itu. Rubiales pun terpaksa mengundurkan diri sebagai presiden RFEF.
Kemudian, jaksa di Spanyol membuka penyelidikan terhadap kesepakatan Piala Super menyusul bocornya rekaman audio antara Rubiales dan Pique, yang berisi obrolan terkait "komisi jutaan dolar", pada 2022.
Sementara di sisi lain, Rubiales membela diri dengan mengatakan, bahwa membawa Piala Super Spanyol ke Arab Saudi merupakan kebijakan yang legal. Pique juga menegaskan, bahwa "semuanya legal" dan ia merasa "bangga" atas kesepakatan itu.
Baca juga:
Pique sempat bermain dua kali bersama Barcelona dalam Piala Super Spanyol di Arab Saudi sebelum pensiun pada November 2022. (*)