Gelaran Perdana Hijab Design Competition 2025 Bawa Semangat Keberlanjutan dan Kultur Indonesia

Selasa, 15 April 2025 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - SEMANGAT Inheritance Soul menjadi tema utama dalam ajang Hijab Design Competition 2025. Acara yang perdana digelar ini merupakan kolaborasi Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) dan Spark Fashion Academy (SFA) di gelaran Ramadan Runway 2025. Hijab Design Competition menghadirkan beragam kreativitas desain hijab, digelar di jantung mal Kota Kasablanka, Sabtu (12/4).

Spirit Inheritance Soul at Ramadan Runway 2025 dalam kompetisi ini merupakan sebuah selebrasi modest fashion yang mengakar pada nilai budaya, tapi tampil berani dengan sentuhan inovasi masa kini. Semangat tersebut tentu seiring-sejalan dengan tema Night in Egypt Ramadan Runway 2025 untuk mengajak pengunjung beroleh pengalaman berbeda merasakan keindahan suasana Mesir sepanjang Ramadan di Kota Kasablanka. Tak mengherankan bila semangat dan tema tersebut begitu tecermin pada karya 10 finalis Hijab Design Competition.

Kesepuluh finalis tersebut yakni Atmim Nurana Pratiwi, Fitri Anggraini, Iqbal Muhammad Khoir, Kharisma Putri Arisanto, Mirajoee, Siti Nurhasanah, Primas G Prihanta, Riki Zaluli, Dede Nurjanah, dan Syifa Fauziah. Mereka kebolehan memamerkan karya rancang busana mereka di panggung Ramadan Runway 2025 dengan berbagai karakteristik dan keunikan.

“Dengan berpedoman pada spirit Inheritance Soul, kami ingin karya-karya para finalis Hijab Design Competition berbicara mengenai kultur Indonesia, bertemu dengan teknologi dan sustainability. Meski begitu, faktor terpenting tak boleh lupa tentang aspek kenyamanan, kreativitas, dan sustainability,” kata Founder & CEO of Sparks Fashion Academy (SFA) Floery Dwi Mustika dalam keterangan pers yang diterima Merahputih.com.

Baca juga:

'Ramadan Runway' Sukses Hasilkan Omzet 8 Milyar Lebih saat Pelambatan Ekonomi



Ia mengaku terkejut para finalis punya kretivitas luar biasa dalam segi desain dan presentasi. “Sulit sekali untuk menentukan pemenang sebab hampir seluruhnya bagus sehingga persaingannya ketat,” imbuhnya.

Hijab Design Competition, sambung Floery, merupakan komitmen APPMI dan SFA untuk memberi kesempatan bagi perancang muda, bahkan yang di luar Pulau Jawa, agar karya mereka mendapat apresiasi tinggi apalagi berada di panggung prestisius Ramadan Runway. Tak hanya itu, kompetisi kali perdana dengan konsep baru tersebut punya tujuan mencetak bibit-bibit baru perancang busana tak semata berfokus pada karya, tetapi juga dalam pengembangan bisnisnya.

Sebelum sampai di panggung Ramadan Runway 2025, berbagai daerah bersaing untuk sampai pada 10 besar. Selanjutnya, 10 peserta terpilih mengikuti coaching di SFA agar karya nan akan ditampilkan menjadi lebih maksimal. Setelah menimbang-nimbang, memperhatikan secara detail, juri memilih pemenang Hijab Design Competition tertuju kepada Riki Zaluli. Di urutan ketiga, ada Kharisma Putri Arisanto, dan peringkat kedua diraih Fitri Anggraini.

“Enggak menyangka banget. Alhamduillah bisa jadi juara. Padahal, finalis lainnya desainnya juga bagus-bagus. Saya mendapat banyak inspirasi dari Hijab Design Competition 2025. Apalagi karya saya memang berangkat dari lingkungan sekitar di Cimahi sehingga muncul desain busana muslim dengan motif terinspirasi dari kebun singkong dan cabai rawit,” kata Riki Zaluli, pemenang Hijab Design Competition 2025.

Dalam mendesain karya busana muslimnya, Riki Zaluli mengaku memiliki tantangan besar saat harus membatik seluruh motif, dari mulai membuat layout, lalu diterapkan agar tampak tiga dimensi agar bisa digunakan para model di panggung Ramadan Runway. “Kemenangan ini sangat penting bagi saya, terutama brand saya sebab memang sedang ingin merambah ke modest fashion,” terang Riki Zaluli.

Hijab Design Competition 2025 memberikan apresiasi dengan total hadiah sebesar Rp 25 juta, terdiri dari uang tunai dan value berupa kelas di SFA. Kesepuluh finalis bahkan mendapat coaching khusunya pengembangan bisnis fashion. Selain peragaan busana dari para finalis, juga disuguhkan fashion show dari Young Rising SFA Designers, meliputi Malaika by Gwen, QueenD by Quwense Tumboimbella, dan Nashwa Fayza Kamal, Best Student SFA 2024.(*)

Baca juga:

Ramadan Runway 2025 Bawa Gebrakan Tren Embroidery untuk Busana Muslim Pria, Mewujudkan Genderless Fashion

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan