Film 'Legenda Kelam Malin Kundang', Tafsir Horor Modern dari Folklore Ikonik Indonesia
Sabtu, 04 Oktober 2025 -
MerahPutih.com - Rumah produksi Come and See Pictures siap mengguncang dunia perfilman Tanah Air lewat karya horor semi-suburban terbaru berjudul Legenda Kelam Malin Kundang.
Film ini merupakan hasil kolaborasi tim kreatif di bawah naungan Joko Anwar dan kawan-kawan. Sejak pengumumannya, film ini telah menarik perhatian para sinefil karena keberanian Come and See Pictures mengangkat kisah klasik dengan pendekatan baru: menggabungkan drama psikologis, misteri, dan elemen horor modern yang menjanjikan plot twist tak terduga.
Legenda Kelam Malin Kundang menampilkan Rio Dewanto sebagai pemeran utama, berperan sebagai Alif, seorang pelukis terkenal yang dikenal berkat karya micro painting mendunia.
Baca juga:
Tayang Mulai 3 Oktober 2025, Simak 5 Fakta Menarik Film 'Tukar Takdir' Karya Sutradara Mouly Surya
Sinopsis Film Legenda Kelam Malin Kundang
Setelah pulih dari kecelakaan, Alif berusaha menata kembali hidupnya—hingga suatu hari, seorang perempuan tua datang dan mengaku sebagai ibunya.
Namun Alif tidak mengingat wajah sang ibu yang telah ia tinggalkan 18 tahun lalu. Sejak saat itu, hidupnya berubah menjadi misteri penuh kegelapan, membawa penonton ke dalam tafsir baru dari kisah rakyat legendaris Malin Kundang yang dikemas dalam drama misteri mencekam.
Baca juga:
6 Fakta Menarik Film Legenda Kelam Malin Kundang
1. Joko Anwar Tidak Menyutradarai
Biasanya nama Joko Anwar muncul di kursi sutradara, namun kali ini ia berperan sebagai penulis naskah. Langkah ini menjadi bukti eksplorasi kreatif Come and See Pictures dalam menghadirkan warna baru di industri film horor Indonesia.
2. Debut Dua Sutradara Muda
Film ini disutradarai oleh dua sineas muda, Kevin Rahardjo dan Rafki Hidayat. Keduanya dipercaya memimpin proyek besar ini sebagai bentuk regenerasi dan ruang bagi talenta baru untuk berkembang di bawah bimbingan Joko Anwar.
3. Adaptasi Modern dari Legenda Minangkabau
Mengambil inspirasi dari kisah Malin Kundang asal Minangkabau, film ini mengupas sisi yang jarang dipertanyakan—mengapa seorang anak bisa melupakan ibunya sendiri? Ceritanya dibalut dalam latar masa kini dengan nuansa thriller dan misteri psikologis yang kuat.
Baca juga:
Film Horor 'Janur Ireng', Prekuel 'Sewu Dino' Siap Hadirkan Teror Baru di Akhir 2025
4. Pendekatan Psikologis dan Trauma Lintas Generasi
Tim produksi Come and See Pictures mengungkap bahwa film ini juga menyinggung tema trauma lintas generasi. Pendekatan psikologis menjadi benang merah yang memperdalam konflik emosional antara ibu dan anak dalam balutan horor.
5. Film Panjang Keempat Come and See Pictures
Legenda Kelam Malin Kundang menjadi film panjang keempat produksi Come and See Pictures, setelah sukses dengan Pengabdi Setan 2: Communion (2022), Siksa Kubur (2024), dan Pengepungan Bukit Duri (2025).
6. Debut di Festival Film Internasional
Sebelum rilis di Indonesia, film ini telah diperkenalkan di pasar film internasional Marché du Film di Festival Film Cannes 2025, dengan judul internasional Smothered. (Tka)