Efektifkah Kursus Daring?
Senin, 27 April 2020 -
SERANGAN pandemi corona mengubah banyak hal. Mulai dari cara manusia berinteraksi hingga cara belajar kita. Kegiatan pelajar dan mentor untuk berinteraksi formal secara langsung membutuhkan adanya perubahan sistem belajar menjadi kelas daring. Namun, apakah kelas daring cukup efektif?
Seperti dilansir Edweek, penggunaan kelas daring telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Kota Florida ialah contohnya. Kota itu mengharuskan semua siswa sekolah menengah untuk mengambil setidaknya satu kursus daring. Pembelajaran daring dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti video call, online meeting presentation, atau menonton video yang sudah dibuat.
BACA JUGA: Ngabuburit #DiRumahAja Itu Seru Banget Lho!
Meskipun terkesan memudahkan, kursus daring gdinilai memiliki lebih banyak gangguan dan kurang pengawasan. Hal itu akhirnya mengurangi motivasi pelajar untuk lebih maju. Salah satu studi oleh Juni Ahn dari New York University dan Andrew McEachin dari RAND Corp yang memeriksa sekolah piagam Ohio menemukan kursus daring kurang efektif. Tidak mengherankan jika kursus tatap muka rata-rata lebih efektif. Adanya suasana kehadiran mentor dan pelajar menciptakan tekanan sosial dan terciptanya motivasi belajar. Mungkin beberapa siswa dinilai mampu menghadapi belajar secara daring, tapi sebagian besar tidak.
Hal yang sama terjadi di Indonesia. Menurut beberapa survey pribadi, kursus daring yang digelar beberapa universitas memang berjalan mulus secara teknis. Namun, secara mental dan materi, setiap siswa masih belum semaksimal pembalajaran tatap muka. Tentunya hal ini bersifat sementara, tetapi alangkah lebih baiknya kesadaran dari setiap pelajar untuk lebih beradptasi dan mengetahui keuntungan dari kursus daring ini. Berikut keuntungan dari sistem kursus daring seperti dilansir laman Dexyway.
1. Mampu Belajar Lebih Banyak Tanpa Disadari

IBM telah menemukan bahwa pelajar bisa belajar lima kali lebih banyak materi dalam kursus pembelajaran daring menggunakan konten multimedia daripada dalam kursus tatap muka tradisional.
Hal itu disebabkan kursus daring memberi siswa kendali penuh atas pembelajaran mereka sendiri, siswa dapat bekerja dengan kecepatan mereka sendiri. Umumnya siswa bekerja lebih cepat daripada yang seharusnya mereka lakukan dan menerima lebih banyak informasi. Mereka mampu bergerak lebih cepat melalui area-area yang mereka rasa nyaman, tetapi melambat melalui area-area yang mereka butuhkan sedikit lebih lama. Yang perlu dilakukan hanyalah mulai membiasakan diri dan beradaptasi.
2. Tingkat retensi lebih tinggi dengan kursus daring

Banyak kursus konvensional berjuang untuk mempertahankan siswa sepanjang kursus. Research Institute of America telah menemukan bahwa tidak demikian halnya dengan e-learning. Kursus daring telah meningkatkan tingkat retensi pelajar dari apa pun dari 25% menjadi 60%.
Konten multimedia yang lebih menarik, lebih banyak kontrol atas bagaimana mereka mengambil materi, dan kemungkinan kelas yang tidak sesuai dengan komitmen lain berkontribusi pada peningkatan ini.
3. Pembelajaran daring membutuhkan lebih sedikit investasi waktu

Banyak siswa yang menunda mengikuti kursus tatap muka karena investasi waktu yang dibutuhkan. Ini biasanya melibatkan waktu untuk bolak-balik ke kelas, ditambah waktu yang dihabiskan untuk menunggu guru dan siswa lainnya.
Dalam kursus daring, kamu hanya memerlukan anggota tubuhmu, ruangan yang nyaman, serta gadget yang dilengkapi dengan koneksi internet untuk menimba ilmu. Sangat simpel, tetapi memiliki dampak yang sangat hebat.(nic)
BACA JUGA: Orang Cerdas Cenderung Melakukan 3 Kebiasaan Ini, Kamu Termasuk?