DPR Pamerkan 150 Pusaka

Rabu, 20 Mei 2015 - Fredy Wansyah

MerahPutih Budaya - Keris merupakan warisan budaya leluhur Nusantara yang sudah diakui UNESCO pada 25 November 2005. Keelokan pesonanya mampu memikat banyak mata para pecinta benda seni.

Salah satunya tampak di pameran keris nusantara dalam rangka menyambut hari Kebangkitan Nasional. Sebanyak 150 keris dipamerkan dan ikuti oleh 7 orang kolektor. Mereka ialah Fadli Zon, Adnan Buyung Nasution, Mayjend Salim, M. Lutfi A. Mutty, Sarwi Notoatmodjo, Cakra Wiyata, M. Tavif dan M. Lukman Edy.

Corak Keris dipamerkan berasal dari 4 daerah. "Bali, Jawa, Sumatera, Bugis," kata panitia pameran Basuki Teguh Yuwono, kepada Merahputih.com, di DPR, Jakarta, Rabu (20/5).

Pria asal Solo ini menuturkan, keris yang berasal dari Bali ada dua motif, yaitu motif Bali dan Lombok. Sedangkan, Jawa terdiri dari Cirebon, Sunda, Solo, Yogyakarta dab Madura. Sedangkan keris asal Sumatera bermotif Palembang, Jambi, Minangkabau, Bangkinang, dan Riau. Keris berasal dari Bugis, ada motif Bugis, Makasar, Mandar dan NTT.

Ukuran normal keris untuk motif Jawa 33-37 cm. Sedangkan untuk ukuran keris bermotif Bugis, Sumatera dan Bali rata-rata 40-50 cm.

Menurut Teguh, harga keris sangat relatif dan nyaris tidak terukur secara umum. Karena keris jadi benda yang mencerminkan identitas. Namun, ia memberi patokan untuk keris yang hanya dijadikan sebagai souvenir harganya mulai dari Rp100.000-Rp10 juta. Kalau keris untuk ageman, atau aksesoris busana harganya Rp10-50 jutaan. "Kalau keris pusaka bisa ratusan juta, bahkan tidak terbatas," katanya. (mad)

Baca Juga:

Wow, TJahjo Kumolo Koleksi Golok Sepanjang 1 Meter

Pameran Keris Nusantara, Fadli Zon Didapuk Jadi Pembicara

Fadli Zon Pamer Keris

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan