Direktur Tempo Institute: Ada Banyak Cerita Nusantara yang Hilang

Jumat, 13 November 2015 - Eddy Flo

MerahPutih Budaya - Direktur Eksekutif Tempo Institute Mardiyah Chamim mendukung perhelatan Borobudur Writer and Cultural Festival (BWCF) 2015 yang mengusung tema "Gunung, Bencana, dan Mitologi di Nusantara." Menurutnya, tema tersebut membuka kepedulian terhadap mitos-mitos nusantara.

"Dalam mitologi Nusantara, ada banyak cerita Nusantara yang hilang. Alasannya, karena cerita-cerita itu tidak dicatat dengan baik. Akibatnya kita miskin sekali literatur budaya Nusantara," paparnya dalam pembukaan BWCF 2015 di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta, Kamis (12/11).

Tempo Institute, selaku pendukung acara, juga turut meluncurkan buku "Ekspedisi Kudungga". Buku ini mencoba membuka tabir kehidupan masa kerajaan Kudungga. Menurut Mardiyah, penggarapan buku sejarah ini berawal ketika muncul dugaan kerajaan Kudungga telah hidup maju dan berkembang.

"Kudungga adalah raja kedua di Nusantara. Pada abad kedua masehi. Pada saat itu, raja di Kutai tersebut mempersembahkan 2000 ekor sapi. Pertanyaanya, dari mana sapi sebanyak itu padahal di Kutai tidak dikenal penghasil sapi?" katanya di panggung utama BWCF 2015.

Mardiyah berharap BWCF mampu menggairahkan wacana ihwal mitos di Nusantara. BWCF merupakan perhelatan bagi penulis, seniman, budayawan, dan sejarahwan. Pertama kali digelar tahun 2012, dengan mengusung tema "Memori dan Imajinasi Nusantara". Selanjutnya, BWCF menjadi ajang tahunan hingga saat ini.(fre)

Baca Juga:

  1. Borobudur Writers and Cultural Festival 2015 Resmi Dibuka
  2. Mengenal Ragam Tarian Perang di Festival Budaya Melanesia
  3. Ragam Festival Budaya Banyuwangi
  4. Ragam Festival Budaya di Nusantara
  5. Mengenal Budaya Indonesia Lewat Festival Wayang

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan