Digugat Wanprestasi atas Mobil Esemka, Jokowi: Bisnis Otomotif Tidak Mudah

Jumat, 11 April 2025 - Soffi Amira

MerahPutih.com - Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi), angkat bicara terkait gugatan wanprestasi produksi mobil Esemka. Ia menyebut sudah menyerahkan persoalan ini kepada kuasa hukum.

“Sudah kita serahkan semuanya ke pengacara. Ini bukan kasus sebetulnya, Ya tapi tetap harus dilayani ini negara hukum,” kata Jokowi di kediaman Solo, Jumat (11/4).

Ia mengatakan, semu sama di mata hukum dan termasuk warga negara sama kedudukannya. Disinggung akan datang sendiri di persidangan pada 24 April 2025. Ia mengaku, belum konsultasi dengan kuasa hukum

“Ya, ada gugatan dilayani. Nanti, saya belum konsultasi dengan pengacara,” kata dia.

Baca juga:

Sidang Perdana Wanprestasi Jokowi soal Mobil Esemka Digelar 24 April 2025

Ia menyebutkan, kalau melihat kriteria pabrik Esemka yang tidak beroperasi. Ia justru balik bertanya, itu pabrik siapa?

“Ya itu pabriknya siapa? Itu kan swasta kan. Sebetulnya kita sebagai walikota itu hanya mendorong hasil karya anak-anak SMK dengan teknisi-teknisi yang di bidang otomotif kita dorong, kita mau ngajak untuk uji emisi,” kata dia.

Setelah uji emisi dan ada yang berinvestasi itu sudah persoalan lain. Meskipun demikian, ia menegaskan investasi bidang otomotif persaingannya tidak mudah. Terlebih juga harus ada bengkel, tidak hanya membuat pabrik saja.

“Kita pun juga mendorong agar ada investor yang mau apa berinvestasi di situ, tapi investasi di bidang otomotif kan saingannya enggak mudah. Pelayanan prima yang juga di semua bengkel ada sangat kompleks sekali bukan hanya membuat tapi harus juga bisa memasarkan. Jadi dan itu adalah urusan swasta,” papar dia.

Baca juga:

Geram dengan Tudingan Ijazah Palsu UGM, Jokowi Siap Ambil Jalur Hukum

Ia mengaku, tidak begitu mengetahui perkembangan tersebut karena sudah ranah swasta.

“Ya itu sudah di wilayah sektor swasta. Masa kita mengikuti setiap hari, ya yang sudah apa sebagai presiden sudah kita buka. Tetapi masalah produksi, masalah marketing, masalah setelah laku dan tidak laku kan memang harus menjadi urusan perusahaan itu,” ucap dia.

Ia berharap, Esemka bisa produksi banyak dan menyerap banyak tenaga kerja. Namun, sekali lagi bersaing di dunia bisnis tidak mudah, terutama otomotif.

“Ya, kalau bisa berproduksi lebih banyak kan lebih baik menyerap tenaga kerja, memberikan kesempatan kerja. Tapi sekali lagi bersaing di dunia bisnis tidak mudah, bersaing di dunia otomotif juga tidak gampang karena banyak merek-merek Eropa di Indonesia gulung tikar,” pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan