Di Usia Berapa sih Seseorang Jadi Dewasa?
Rabu, 24 Juli 2019 -
BERAPA sih usia yang tepat untuk menyebut seseorang sudah dewasa? Dari sisi legal, beberapa negara menerapkan usia 18 tahun. Ada juga yang memberlakukan usia dewasa di tahun ke-21.
Meskipun demikian, dewasa sering kali juga dikaitkan dengan perilaku. Lebih daripada sekadar umur. Beberapa orang menganggap di usia 20-an, kamu mesti mulai bersikap dewasa. Di usia tersebut, bersikap layaknya anak kecil enggak lagi diterima akal sehat.
BACA JUGA: Gestur Kecil Mampu Membuat Kamu dan Pasangan makin Lengket
1. Enggak Mesti Dewasa di Usia 20-an

Namun, temuan terbaru justru menyatakan sebaliknya. Kamu enggak perlu terlalu berusaha dewasa hingga usia tertentu. Bahkan, wajar jika kamu masih childish di umur 20-an.
Para ahli otak mengatakan orang enggak bisa disebut dewasa sepenuhya hingga mencapai usia 30-an. Ilmuwan yang mempelajari otak dan sistem saraf menyebut bahwa usia dewasa tiap orang berbeda-beda.
Meskipun demikian, mengatakan seseorag telah dewasa di usia 18 juga kurang tepat. Alasannya, di usia 18 tahun, seseorang masih mengalami perubahan di otak. Perubahan itu amat mungkin akan memengaruhi perilaku. Selain itu, alterasi di otak juga memungkinkan seseorang mengalami gangguan kesehatan mental. "Yang coba kami sampaikan ialah menetapkan definisi seseorang telah dewasa terasa makin absurd. Ini seperti sebuah transisi kepribadian yang berlangsung lebih dari tiga dekade," jelas Professor Peter Jones dari Cambridge University, seperti dilansir BBC.
Jones yang juga menghadiri pertemuan neuro sains yang digelar the Academy of Medical Sciences di Oxford itu menduga sistem edukasi, kesehatan, dan hukum memberikan defisini dewasa lewat angka sebagai sebuah cara untuk memudahkan masalah.
2. Perubahan dari Anak-Anak ke Dewasa enggak Simpel

Memang, di saat berusia 18 tahun di Inggris, seseorang bisa memilih dalam pemilu, membeli alkohol, mengajukan KPR, hingga diperlakukan layaknya dewasa jika menlanggar hukum.
Meskipun demikian, Jones mengatakan ia percaya bahwa hakim berpengalaman akan bisa mengenali perbedaaan antara pelanggar hukum berusia 19 tahun dan kriminal berpengalaman berusia 30-an. "Menurutku, sistem ini mengadaptasi apa yang ada di balik kenyataan. Bahwa orang tak terlalu suka akan ide seekor ulat berubah menjadi kupu-kupu," ujarnya.
Ia lalu menjelaskan bahwa perubahan dari masa anak-anak ke dewasa enggaklah simpel. "Itu bukan seperti, ini masa anak-anak lalu tiba-tiba jadi dewasa. Orang-orang berada dalam jalur kurva melengkung," jelas Jones.(dwi)