Dalih Anies soal Polemik Pembangunan Hotel Bintang 5 di TIM
Selasa, 26 November 2019 -
MerahPutih.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menepis anggapan bahwa dalam revitalisasi pusat kesenian Jakarta Taman ismail Marzuki (TIM), Cikini akan dibangun hotel bintang lima. Menurutnya, Pemprov DKI akan membangun wisma untuk para seniman.
"Wisma seniman iya, ya itu namanya wisma seniman," ujar Anies di Jakarta, Senin (25/11) malam.
Baca Juga
JakPro Sebut Desain Awal Revitalisasi TIM Tak Ada Pembangunan Hotel
Anies memastikan pembangunan wisma tidak akan menjadikan kawasan komersil. Pembangunan yang disebutnya wisma seniman itu nantinya bertujuan untuk memfasilitasi penggiat yang akan tampil pentas di kawasan PKJ TIM.
Anies menyebut kawasan tersebut bakal menjadi sebuah ekosistem kesenian dan kebudayaan yang baru.

"Di sini (PKJ TIM) bukan saja tempat untuk perfoming art, atau tempat pertemuan saja, tetapi juga ketika seniman dan budayawan dari berbagai tempat di dunia datang, mereka pun dapat tinggal didalam wisma, tinggal didalam komplek tim. Sehingga tidak perlu berada diluar. Karena memang ini sebagai sebuah ekosistem," paparnya.
Ia pun menjelaskan tujuan merevitalisasi ruang kesenian di Jakarta itu adalah sebagai pusat kegiatan kebudayaan di tingkat nasional hingga internasional.
"Kita melakukan revitalisasi Taman Ismail Marzuki untuk bisa menjadi pusat kegiatan kebudayaan, baik di level nasional maupun internasional. Kita ingin di tempat ini jadi salah satu simpul ekosistem kebudayaan kita," tutur dia.
Baca Juga
Revitalisasi TIM Dianggarkan Rp1,8 Triliun, Jakpro Bantah Ambil Keuntungan
Anies pun menyebut keberadaan wisma tersebut sama seperti wisma atlet yang berada di komplek atlet. Dia meyakini bahwa rehabilitasi TIM bakal mendorong wisatawan dan wisatawan serta budayawan datang lebih banyak lagi untuk datang ke kawasan itu.
"wisma dimana para seniman bisa berada disana selama 24jam dari seluruh dunia dari seluruh indonesia. jadi bukan dibayangkan seperti tempat komersial untuk di luar, ini justru untuk menampung agar seniman-seniman yang datang itu tinggalnya berada di dalam satu ekosistem," katanya
Anies menerangkan pembangunan revitalisasi TIM sudah disosialisasikan kepada seniman dan budayawan sejak satu tahun lalu. Dia mengatakan bahwa pembangunan itu bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan dikawasan tersebut.
"Kebutuhan nya adalah justru untuk kalau kita Jakarta berkegiatan disitu. Kan sama-sama datang ke Jakarta. Pilihannya mau tinggal di hotel di sebrang, di tempat lain, atau tinggal di komplek TIM. Menurut saya diskusi ini harus dilihat dari pengembangan TIM nya," tutupnya.

Seperti diketahui, Pemprov DKI menugaskan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk menjalankan proyek revitalisasi kawasan TIM, yang menggelontorkan dana lewat Penyertaan Modal Daerah (PMD) sebesar Rp 1,8 triliun.
Pembiayaan lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ini disetorkan secara bertahap, yakni Rp 200 miliar pada 2019, Rp 1,15 triliun pada 2020, dan Rp 450 miliar pada 2021.
Baca Juga
Dalam dokumen timeline pembangunan tahun 2019 Jakpro menargetkan rampungnya konstruksi Entrance Area termasuk parkir dan lanscape, serta konstruksi Masjid Amir Hamzah.
Kemudian 2020, konstruksi Gedung Perpustakaan Baru dan konstruksi struktur dan bangunan Wisma TIM ditargetkan rampung.
Terakhir, konstruksi asrama seni budaya, upgrade planetarium, Graha Bhakti Budaya, dan interior dan finishing Wisma TIM pada Q2 2021, sehingga soft opening bisa digelar pada kisaran Q3 2021. (Asp)