COVID-19 Jadi Momentum Baik untuk Penjualan Mobil Bekas
Selasa, 15 Desember 2020 -
PANDEMI COVID-19 telah mengubah cara individu beraktivitas, terutama di negara berpenduduk padat seperti Indonesia. Menurut hasil riset Indonesian Autos yang dilakukan oleh HSBC Global Research, 90 persen responden Indonesia memilih menggunakan kendaraan pribadi untuk bepergian agar terhindar dari penularan COVID-19.
Tak hanya itu, muncul juga tren baru di kalangan masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi untuk usaha. Hal ini menjadikan prospek pasar mobil bekas 2021 terlihat cukup menjanjikan.
Aditya Lesmana, Co-Founder CARRO menyampaikan bahwa situasi penuh ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi ini justru menyebabkan terjadinya lonjakan jual beli mobil bekas.
Menurut Research Specialist Mandiri Institute, saat ini sudah terlihat tanda-tanda yang menunjukkan bahwa penjualan mobil akan mulai pulih kembali dan diprediksi akan meningkat hingga 38,7% atau setara dengan 843 ribu unit pada tahun 2021.
Baca juga:

“Selama pandemi COVID-19, CARRO sendiri telah mengalami lonjakan permintaan sebesar 600 persen untuk mobil bekas bersertifikat yang dapat diuji coba dari rumah dan dibeli secara daring,” tutur Aditya dalam keterangan resmi yang diterima.
Menurut Hendra Noor Saleh, pengamat otomotif sekaligus Presiden Direktur Dyandra Promosindo, industri otomotif perlu melakukan transformasi digital agar dapat memenuhi permintaan pelanggan di era digital ini.
“Di tenah tekanan yang diakibatkan pandemi COVID-19, indsutri otomotif harus bergerak cepat dan bertransformasi secara digital. Melalui penerapan teknologi akan muncul kekuatan baru bagi industri otomotif, terutama dalam hal meningkatkan kualitas pelayanan dan interaksi dengan konsumen,” ucap Hendra.
CARRO menjadi jual beli mobil bekas terbesar di Asia Tenggara, merupakan pelopor transformasi digital pada industri otomotif. Sejak awal didirikan pada 2015, CARRO menawarkan solusi inovatif bagi pelanggan untuk dapat membeli mobil bekas dengan aman dan nyaman langsung dari rumah mereka.
Baca juga:

Semua mobil yang dijual juga dijamin bebas banjir, bebas kecelakaan, bukan mobil curian, odometer asli, dan dilengkapi dengan dokumen lainnya.
Para pelanggan juga dapat melakukan test drive dan membeli mobil secara daring tanpa harus melakukan kontak fisik atau bertemu secara langsung dengan penjual. Mereka hanya perlu memilih kendaraan sesuai keinginan dan CARRO akan mengantarkan mobil langsung ke depan rumah.
Di saat yang sama, tren penggunaan mobil untuk menjalankan usaha semakin meningkat, mulai dari menjual buah-buahan, sayur-sayuran, kopi, dan makanan ringan.
“Memilih mobil bekas untuk memulai usaha memang menjadi opsi yang tepat, dikarenakan harga dari mobil bekas sudah di bawah harga mobil baru. Namun, penting untuk memastikan bahwa konsumen yang membeli mobil bekas siap pakai yang berkualitas tinggi daripada mobil bekas murah yang memelrukan rekondisi dan perawatan ekstra,” ujar Aditya.

Baik Aditya dan Hendra berharap industri otomotif semakin berkembang di 2021. “Di era pandemi ini kata kuncinya adalah kolaborasi. Tidak ada orang yang bisa survive dan sukses tanpa kolaborasi. Kami CARRO dan Promosindo membuka diri untuk berkolaborasi agar tetap bangkit. Yuk, kita bangkit bersama-sama,” tutup Hendra. (and)
Baca juga: