Cliff Rompies dan Taba Pestolaer ‘Balik ke Angkasa’

Minggu, 31 Januari 2021 - Yudi Anugrah Nugroho

DENTUM bass, snare, dan kerincing hi hat cepat ditingkahi betotan bass sederhana membuat single Cliffton J Rompies (Clubeighties) dan Ade ‘Taba’ Juliansyah (Pestolaer) kentara nuansa classic punk. Kedua musikus tersebut merilis lagu Balik ke Angkasa untuk merayakan album kompilasi perdana dari komunitas ‘Young Offender’.

Baca juga: Grrrl Gang Wakili Indonesia Bermain di Festival SXSW 2021

"Young Offender (YO) akan merilis album kompilasi pada 31 Januari 2021. Terus kepikiran, sepertinya orang harus tahu sejarah tentang YO ini, mulailah campaign dari 13 Januari kemarin, di situ gue mencoba kasih gambaran apa itu YO dan mengapa gue membuat lagu ini melalui sosial media,” ungkap Cliff ketika dihubungi Merah Putih. Minggu (31/1).

Selain rilis dalam bentuk lagu, Cliffton dengan nama panggung Dr. Iyeb juga merilis video klip. Selain Taba, lagu ‘Balik ke Angkasa’ ini diisi bass-nya oleh sang adik, Vincent Rompies. Selain itu, Cliff juga bercerita sedikit tentang proses pembuatan lagunya tersebut.

Baca juga: The Flaming Lips Sukses Gelar Konser Gelembung di Tengah Pandemi

“Prosesnya dari 31 Desember 2020 gue telepon Taba dan langsung kash materinya seperti apa, kemudian tanggal 2 Januari 2021 dia datang untuk rekaman, untuk bass diisi Vincent dari rumahnya. Totalnya memakan waktu kurang lebih seminggu dari mulai pertama kali ide ini tercetus,” lanjut pria yang juga gitaris dari Clubeighties ini.

Komunitas Young Offender merupakan pergerakan punk salah satu tertua di Jakarta dimulai sejak era 90an. Kemudian pada 2019 silam, sebuah film dokumenter tentang komunitas ini dibuat dan digarap Langit Merah Pictures, ketika pemutaran film berlangsung Cliff dan Taba dipertemukan kembali.

Komunikasi keduanya tersambung kembali dan berhasil menghasilkan karya ‘Balik ke Angkasa’ yang telah rilis di seluruh layanan musik digital sejak 27 Januari 2021 kemarin.

“Pesan pribadi yang ingin gue sampaikan, kalau kita (Young Offender) ada dan besar di tahun 1993 sampai 1998. Namun sayangnya belum ada jejak digital. Jadi niatnya bahwa komunitas kita ada dan ingin mengukir ke jejak digital,” tutup Cliff. (far)

Baca juga: FLEUR! 'Merona' di 2021

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan