BKPM Kawal Proses Investasi Industri Padat Karya
Jumat, 06 November 2015 -
MerahPutih Bisnis - Keberadaan proyek investasi padat karya dipandang memiliki beberapa nilai strategis. Di antaranya, mendukung penciptaan lapangan kerja dan meningkatkan ekspor.
Hal ini diungkapkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani ketika menghadiri acara ground breaking proyek PT Ungaran Sari Garment (USG). Keberadaan PT USG juga dinilai menguatkan Jawa Tengah sebagai tujuan utama investasi sektor tekstil di Indonesia.
"Realisasi PT USG akan meningkatkan ekspor tekstil Indonesia yang saat ini baru mencapai 1,85 persen dari market share tekstil dunia sebesar US$700 miliar (Rp9,47 triliun)," katanya di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (6/11).
PT USG memiliki rencana investasi sebesar US$15 juta (Rp202 miliar) dan penyerapan tenaga kerja hingga 2.000 orang. Produk garmen PT USG untuk memasok merek ternama seperti Calvin Klein, di mana 100 persen diekspor terutama ke wilayah Amerika dan Eropa dengan nilai ekspor mencapai US$40,5 juta (Rp546 miliar),
Franky mengatakan BKPM berkomitmen akan mengawal proses realisasi investasi industri padat karya yang dapat mendukung target penyerapan tenaga kerja.
Ditambahkan, industri tekstil memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan terutama di Jawa Tengah. Franky pun mengutip data BKPM sepanjang periode Januari-September 2015, realisasi investasi tekstil dan produk tekstil di Jawa Tengah naik 10 kali lipat dari Rp263 miliar menjadi Rp2,7 triliun.
"Penyerapan tenaga kerja naik hingga 20 kali lipat dari 3.074 orang menjadi 60.442 orang. Hal ini menguatkan Jawa Tengah sebagai sentra investasi tekstil terbesar di Indonesia," tuturnya. (Abi)
BACA JUGA:
- PLN Sanggupi Revisi RUPTL Selesai Akhir Tahun
- Pemerintah Siapkan Strategi Front Loading untuk Proyek 2016
- Jokowi Bilang ke Obama, Indonesia Ingin Gabung TPP
- Tak Beli Saham Freeport, Pengamat: Pemerintah Tipu Rakyat
- Antam Dinilai Tak Pantas Beli Saham Freeport