Biomassa Sampah Hidrotermal Jadi Bahan Bakar Setingkat Batu Bara
Kamis, 06 Oktober 2016 -
MerahPutih Megapolitan – Pengelolaan sampah dengan provider teknologi hidrotermal treatment yang menjadikan sampah menjadi biomassa milik PT Summarecon Agung Tbk ternyata digagas oleh salah satu putra terbaik Indonesia, Bayu Indrawan.
Saat diwawacarai merahputih.com usai peresmian pengelolaan sampah hidrotermal Summarecon, Tangerang, Rabu (05/10), Bayu mengaku, teknologi hidrotermal treatment Summarecon yang dikelola PT Shinko Teknik Indonesia tersebut mampu mengolah sampah sebanyak 25 ton per hari. Dari 25 ton sampah, kata Bayu, mampu menghasilkan 4 sampai 6 ton biomassa.
Biomassa dari sampah yang dikelola melalui sistem provider teknologi hidrotermal treatment ini, menurut Bayu, bisa menjadi bahan bakar alternatif setingkat batu bara, bahkan kualitasnya bisa lebih bagus ketimbang batu bara.
“Untuk saat ini, dalam satu hari mampu memproduksi sekitar 25 ton sampah. Karena kapasitas sampah Summarecon sendiri baru sekitar 25 ton,” ungkap Bayu.
Ia juga mengungkapkan, sistem pengelolaan sampah menggunakan provider teknologi hidrotermal treatment ini sangat cocok untuk iklim di Indonesia, mengingat sampah-sampah di Indonesia cenderung tercampur, baik sampah organik, anorganik, atau pun sampah kaca maupun besi. Teknologi ini memiliki kemampuan memisahkan antara sampah yang bisa terbakar dan tidak terbakar.
Bayu berharap, ke dapan, biomassa yang dihasilkan dari pengelolaan provider teknologi hidrotermal treatment bisa dijual kepada PLN sebagai pengganti bahan bakar batu bara. Namun saat ini, biomassa yang dihaslikan baru bisa mencukupi untuk operasional bahan bakar pengelolaan hidrotermal treatment di Summarecon sendiri.
“Biomassa hasil hidrotermal kami akan dikembangkan menjadi bahan bakar setingkat batu bara dan direncanakan akan dijual ke PLN dengan harga yang diatur pemerintah,” pungkasnya. (Wid)
BACA JUGA:
- Komitmen Anies Baswedan Ajak Warga dan Semua Kalangan Bereskan Sampah
- Walhi Jakarta: Pengelolaan Sampah di Halim Perdana Kusuma Tidak Sesuai Aturan
- Lebaran, Volume Sampah di Solo Diprediksi Meningkat 20 Persen
- Libur Lebaran, Petugas Kebersihan Tetap Masuk Antisipasi Sampah
- Volume Sampah Meningkat Akibat Warga Kurang Sadar Kebersihan