Bermain Kamera Analog, Mendapatkan Momen Terbaik
Jumat, 17 Juli 2020 -
CINTA Lama Bersemi Kembali atau CLBK kata yang tepat menggambarkan kembalinya kamera analog di kalangan penggemar fotografi.
Beberapa fotografer menggunakan kamera analog sebagai hobi atau pun bisnis mereka. Bis jadi kesukaan ini tergolong mahal, tidak sedikit orang-orang yang juga mendalami dunia fotografi analog.
Baca juga:
Hobi Mahal

Bagi Filipus Neri, freelancer fotografer asal Yogyakarta ini merasakan CLBK dengan kamera analog. Semenjak duduk di sekolah dasar ia telah mencoba bermain dengan kamera analog yang dimiliki oleh keluarganya.
Baru pada tahun 2018, ia memulai kembali bermain dengan kamera analog. Hobi ini terbilang hobi mahal karena harga kamera analog dari hari ke hari semakin naik. Tak hanya itu harga roll filmnya pun lumayan menguras kantong. Belum lagi harus mengeluarkan uang untuk mencuci filmnya, tapi bagi Neri ini adalah hobi yang menyenangkan.
"Menurutku dengan harga (kamera) analog yang mahal itu, kita bakal lebih berhati-hati dalam foto (serius fotografi). Artinya enggak kayak digital yang motonya jepret jepret jepret. Kalau pakai analog frame per frame dipakai untuk momen apa," jelas Neri.
Meski pun begitu, pada akhirnya untuk dunia bisnis ia lebih memilih menggunakan digital untuk menghindari risiko besar bila terjadi kesalahan teknis. Seperti film terbakar atau takut kehilangan moment besar. Untuk pasar kamera analog, masih sedikit klien yang berminat.
Baca Juga:
Berburu kamera

Nah, untuk kamu yang ingin mencoba hobi yang sedang hits ini ada beberapa tips dari Neri sebelum memulainya. Jangan termakan promo para penjual. Saat ini hobi kamera analog memang sedang ngetren di tengah masyarakat. Banyak promo-promo yang ditawarkan oleh penjual. Misal seperti Promo 95% barang mulus atau kerusakan 0%.
"Menurutku itu belum jadi patokan, karena kita harus lihat lebih jeli fungsi dari kamera analognya bekerja dengan baik," jawabnya.
Hal lain yang harus kamu perhatikan adalah fisik si kamera tentunya, seperti lightmeter, lensanya jamuran atau tidak, dan cek lagi tombol-tombol pada body kamera semuanya masih berfungsi. Bila ingin mencoba-coba dahulu kamu juga bisa membeli kamera saku (pocket) analog yang pengaturannya otomatis.
Meskipun selama 4 bulan terakhir ini, job sedang menipis. Namun, pria yang menyukai street photography itu menghabiskan waktunya untuk mendalami skill fotonya. Ia menggunakan obyek di sekelilingnya seperti tanaman dan mengeksplor daerah pusat Yogyakarta, Malioboro. Pandemi ini baginya bukan menjadi rintangan bagi seseorang berhenti berkarya, tetapi kita dituntut untuk beradaptasi dengan kondisi seperti ini.
"Fotografi itu bukan tentang kamera! Kamera yang terbaik itu ya punya kita sendiri. Jadi maksimalin aja apa yang kita punya dan ada disekitar. Let's Explore and do the best!" tutupnya. (ren)
Baca Juga: