Battle of Surabaya Film Animasi Karya Anak Bangsa yang Dilirik Dunia

Sabtu, 15 Agustus 2015 - Ana Amalia

MerahPutih Cinema - Akhirnya anak bangsa menciptakan karya film animasi layar lebar tentang perjuanagn bangsa Indonesia yang berkualitas dan dipandang dunia.

'Battle of Surabaya' adalah sebuah film animasi yang diproduksi MSV Pictures, anak perusahaan kampus STMIK Amikom Yogyakarta.

Film ini berkisah tentang perjuangan Musa, seorang bocah tukang semir sepatu di Surabaya yang menjadi kurir bagi para pejuang warga Surabaya bersama Bung Tomo dalam pertempuran 10 November 1945.

Cerita dibuka dengan gambaran hancurnya Jepang setelah kota Hiroshim adan Nagasaki di bom atom oleh sekutu. Saat itulah kekosongan kekuasaan terjadi, meski begitu walau Indonesia telah memproklamirkan kemerdekaannya, Belanda masih saja tak bis amengikhlasakannya dan terus 'menggerogoti' bangsa kita.

Pergerakan perjuangan terjadi di mana-mana, salah satunya di Surabaya. Arek-arek Suroboyo berjuang bersama Bung Tomo dengan semangat jiwa nasionalisme dan perjuangan sampai tetes darah terakhir.

Film dengan teknologi animasi 2D ini mengkisahkan tentang arti perjuangan meski kata Merdeka telah diumumkan. Berjuang tiada henti demi harkat dan martabat bangsa dilakukan oleh hampir seluruh rakyat Indonesia kala itu, termasuk bocah bernama Musa.

'Battle of Surabaya' disutradarai oleh Aryanto Yuniawan dan naskahnya ditulis oleh M.Suyanto dan sang sutradara

Film yang kabarnya sudah 'ditawar' rumah produksi animasi Hollywood, Disney. 

Bukan hanya itu, meski belum tayang film ini juga sudah menerima sederet penghargaan seperti Hollywood Golden Trailer Awards pada 2014 dan International Movie Trailer Festival pada 2013.

Film ini juga melibatkan sederet artis dan aktor Indonesia sebagai pengisi suara seperti Maudy Ayunda dan Reza Rahadian.

Berikut trailernya:

BACA JUGA:

Battle of Surabaya Dibeli Disney

Glenn Fredly Rangkum Perjalanan Karirnya dalam Sebuah Film

Film Surga yang Tak Dirindukan Capai 1 Juta Penonton

Gala Premier Film Surga Yang Tak Dirindukan

Novel "Surga yang Tak Dirindukan" Dibuat Selama 8 Tahun

Hanung: Saya Risih "Surga Yang Tak Dirindukan" Disebut Film Poligami

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan