Basajan Rilis '1971', Eksplorasi Mistis Sunda dalam Balutan Psychedelic Groove

Rabu, 17 Desember 2025 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - BASAJAN, kuartet instrumental eksperimental yang berasal dari Kabupaten Bandung dan kini bermukim di Jakarta, kembali memperkenalkan karya terbaru mereka lewat single berjudul 1971. Rilisan ini hadir melalui kolaborasi dengan Bahasa Ibu Records, sekaligus menegaskan eksplorasi musikal Basajan yang kental dengan nuansa mistis budaya Sunda. Pendekatan Priangan psychedelic groove yang mereka usung diperkuat artwork penuh makna karya seniman Yuri Yeuyanan.

Single 1971 berangkat dari filosofi silat Sunda sebagai praktik menjaga diri, tidak hanya secara jasmani, tetapi juga batin. Dalam tradisi Sunda, beberapa sikap silat dipercaya menjadi simbol kewaspadaan saat seseorang memasuki ruang yang dianggap memiliki energi berbeda atau kehadiran yang tak terlihat. Nilai itulah yang kemudian menjadi fondasi utama 1971, sebuah gambaran tentang pengalaman melangkah ke ranah gaib, sekaligus ajakan untuk tetap tenang, sadar, dan waspada di tengah situasi yang tak menentu.

Adhit, salah seorang personel Basajan, menjelaskan lagu ini berkisah tentang seorang pemuda dari daerah yang mengunjungi pasar malam dan masuk ke wahana rumah hantu. Di dalamnya, ia mengalami kejadian-kejadian mistis. Namun, ketika keluar dari wahana tersebut, ia justru terjebak di 1971 dan tak pernah menemukan jalan kembali.

Untuk membangun nuansa tersebut, Basajan mengandalkan ambience yang gelap dan misterius, menciptakan kesan dunia lain yang kuat. Dari sisi musikal, mereka juga menggunakan notasi daminatilada, sebuah tangga nada khas Sunda, sebagai bagian dari komposisi aransemen 1971.

Baca juga:

Iga Massardi Berkolaborasi dengan Basajan di Selector! Setelah Menangi Rekamkamar X MSA



1971 merupakan perjalanan menembus dunia yang magis. Meski sarat nuansa gelap, lagu ini tetap menyisakan harapan bahwa setelah melewati perjalanan panjang, selalu ada ujung yang terang dan memberi kelegaan,” ujar Adhit.

Secara keseluruhan, 1971 menjadi salah satu karya Basajan yang paling kaya atmosfer. Pola ketukan 3/4 menghadirkan rasa goyah dan penuh misteri, sementara sisipan pepatah Sunda di beberapa bagian memperkuat kesan magis dan rasa asing. Lapisan tekstur gelap, ambience berkabut, serta tensi yang terus naik dan turun membuat lagu ini terasa lebih daripada sekadar komposisi musik, tapi sebuah perjalanan lintas dimensi yang sarat simbol dan isyarat.

Lebih jauh, Adhit menegaskan 1971 juga dimaksudkan sebagai pengingat untuk menghormati dunia yang tak kasatmata. Lagu ini sekaligus menjadi refleksi agar manusia kembali menyentuh insting, intuisi, serta warisan tradisi leluhur sebagai bagian penting dari perjalanan batin.(Far)

Baca juga:

Tate McRae Tambah 5 Lagu Baru di 'SO CLOSE TO WHAT??? (Deluxe)', Single 'TIT FOR TAT' Langsung Meledak

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan