Barasuara Rilis Album Ketiga Bertajuk 'Jalaran Sadrah'

Jumat, 21 Juni 2024 - Soffi Amira

MerahPutih.com - Barasuara meluncurkan album ketiganya yang bertajuk 'Jalaran Sadrah' pada Jumat (21/6). Album grup musik yang beranggotakan Iga Massardi (vokal dan gitar), TJ Kusuma (gitar), Marco Steffiano (drum), Asteriska (vokal), Gerald Situmorang (bas) dan Puti Chitara (vokal) itu, berisi sembilan lagu.

Lalu, sudah termasuk tiga lagu yang lebih dulu dirilis secara tunggal, yaitu "Terbuang dalam Waktu", "Merayakan Fana", dan "Fatalis".

"Jalanan Sadrah artinya karena pasrah. Album ini terjadi, tertulis, terselesaikan karena pasrah," kata Iga dalam keterangannya, Kamis (20/6).

Proses pembuatan album dimulai sejak Januari 2021. Saat itu, para personel Barasuara berkumpul selama sepekan di sebuah vila di Puncak, Bogor. Kemudian, mereka mulai menulis lagu baru hingga mengembangkan materi yang sudah ada.

Baca juga:

Album Terbaru Barasuara Siap Mengudara Juni 2024

"Hasilnya adalah album yang paling eklektik karena lirik-lirik di album ini banyak terinspirasi oleh berbagai peristiwa yang terjadi belakangan, seperti pandemi COVID-19 dan konflik Israel-Palestina," kata Iga.

Sementara itu, Gerald mengatakan "Jalanan Sadrah" merupakan album yang paling kolektif dalam pengerjaannya. Di samping peran Gerald yang semakin besar dalam menggubah musik Barasuara, lagu berjudul "Hitam dan Biru" merupakan komposisi Puti Chitara. Kemudian, Asteriska menyumbang lirik yang lembut untuk lagu "Biyang" dan "Terbuang dalam Waktu".

Album itu juga memuat berbagai elemen baru, seperti aransemen orkestra dari Erwin Gutawa untuk lagu "Merayakan Fana" serta "Hitam dan Biru" yang dieksekusi oleh Czech Symphony Orchestra. Sementara itu, nyanyian berbahasa Jawa dari Sujiwo Tejo untuk lagu "Biyeng" yang adem.

Melalui 'Jalaran Sadrah', Barasuara ingin menunjukkan, bahwa mereka masih tetap eksis dan berkarya setelah 12 tahun berkarier di industri musik Indonesia.

Baca juga:

Album Terbaru Coldplay ke-10 'Moon Music' Dikemas Ramah Lingkungan

TJ Kusuma mengungkapkan, apapun elemen baru yang dimasukkan dalam ramuan album terbaru mereka, perpaduan vokal Iga, Asteriska dan Puti, kombinasi gitar antara dirinya dan Iga, dentuman bas Gerald serta pukulan drum dinamis oleh Marco, akan tetap membuat musik mereka terdengar seperti Barasuara.

Baik itu lagu epik penuh lika-liku berdurasi enam menit lebih macam "Antea" hingga lagu Rock yang relatif simpel seperti "Etalase" dan "Manusia (Sumarah)".

"Album ini bentuk saling menerima, mendukung, dan mempertahankan serta bukti bahwa Barasuara masih bisa berdiri kuat meski ada rasa tidak nyaman waktu itu akibat situasi pandemi yang memusingkan," kata TJ. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan