Bahagia, Kunci Jitu Jauhi Flu
Jumat, 17 April 2020 -
SEPERTI kata pepatah, 'dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat', emosi manusia bisa amat memengaruhi kondisi kesehatan seseorang. Dalam hal ini, bahagia dianggap sebagai emosi terbaik bagi kesehatan tubuh kamu secara keseluruhan. Merasa bahagia terbukti bisa menjauhkan kamu dari penyakit jantung hingga pandemi flu.
Seperti dilansir Hellosehat, sejumlah penelitian yang telah dilakukan di masa lalu menunjukkan bahwa tingkat kebahagiaan seseorang amat berpengaruh pada kondisi kesehatan tubuh. Hal itu terkait erat dengan adanya beberapa hormon 'baik' di saat kamu bahagia. Hormon dopamin, misalnya. Hormon itu akan membuat kamu merasa lebih baik sehingga mendorong otak untuk lebih fokus. Selain itu, dopamin membuat fungsi motorik tubuhmu makin bagus.
BACA JUGA: Kapan Hypnoterapi Dibutuhkan Seseorang?
Selain dopamin, perasaan bahagia juga membangkitkan hormon serotonin yang amat berpengaruh pada waktu tidur, nafsu makan, serta kemampuan otak menyimpan memori. Ada juga hormon edorfin yang bekerja layaknya penghilang rasa sakit serta hormon oksitosin yang kerap disebut 'hormon cinta'.

Kemunculan hormon tersebut ketika kamu merasa bahagia akan diikuti dengan efek yang disebut positive affect (PA). Dikutip Hellosehat, beberapa penelitian pernah memaparkan efek dari positive affect terhadap tingkat kesehatan para peserta penelitian.
Para peserta diberi berbagai pertanyaan terkait dengan keadaan emosional mereka dan seberapa lama mereka merasakan emosi tersebut. Hal itu untuk melihat apakah pengalaman emosional peserta dapat memengaruhi munculnya berbagai kondisi penyakit.
Dari berbagai penelitian tersebut didapati bahwa jantung merupakan organ yang paling sering terpengaruh. Penelitian juga membuahkan hasil bahwa peserta yang memiliki positive affect lebih tinggi memiliki risiko yang lebih rendah terhadap penyakit jantung dan stroke.
Tak hanya itu, positive affect pun berpengaruh terhadap kerentanan seseorang terhadap virus yang menyebabkan penyakit, seperti flu.
BACA JUGA: Menjemur Masker di Sinar Matahari Tak Cukup
Hal itu turut diperlihatkan pada penelitian lain yang memberikan vaksin pencegah hepatitis B terhadap 81 mahasiswa yang menjadi peserta penelitian. Peserta yang lebih bahagia memiliki respons antibodi hampir dua kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan peserta yang kurang bahagia.
Hasil tersebut menggambarkan bahwa kebahagiaan dapat berdampak pada sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat.

Meskipun demikian, belum diketahui pasti bagaimana hubungan keduanya. Amat mungkin, kebahagiaan memberi pengaruh pada aktivitas poros hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA) sebagai pengatur sistem imunitas tubuh dan pengendalian stres agar bekerja lebih baik.
Nah, untuk menjadi bahagia ternyata tak rumit loh. Bergerak lebih aktif dengan menyisakan waktu untuk berolahraga, menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan, meditasi, serta makan makanan yang bergizi bisa membangkitkan hormon-hormon bahagia.
Cara lainnya, kamu bisa mendapatkan kebahagiaan dari pengaruh-pengaruh kecil, seperti bercengkrama dan bersenda gurau dengan orang-orang di sekitar. Yang tak kalah penting, selalu lebih berfokus pada hal-hal yang membuat kamu merasa senang.(*)
BACA JUGA: Kenali Manfaat Air Mineral Dibadingkan Air Putih Biasa