Atasi Kulit Iritasi setelah Berenang dengan Cara Ini

Minggu, 30 Desember 2018 - Dwi Astarini

SALAH satu aktivitas wajib saat liburan ialah berenang. Bermain air memang menyenangkan. Namun, setelahnya, masalah baru muncul. Kulit jadi kering atau bahkan teriritasi.


1. Klorin jadi penyebab

pool
Kandungan klorin pada air kolam renang bisa membuat kulit teriritasi. (foto: pixabay/deankez)

Kulit kering atau teriritasi setelah berenang bisa disebabkan klorin yang terkandung di air kolam renang. Klorin memang kerap digunakan untuk menjernihkan air dan membunuh bakteri serta mikroba dalam air.

Klorin yang digunakan biasanya merupakan produk turunan dari sodium hipoklorit atau yang banyak dikenal sebagai kaporit. Namun, beberapa orang ternyata cukup sensitif terhadap bahan yang satu ini hingga bisa menimbulkan ruam kulit akibat klorin.

Seperti dilansir Hellosehat, klorin bisa mengiritasi kulit, mata, dan sistem pernapasan. Ketika seseorang mengalami ruam setelah berenang, tandanya ia mengalami kondisi yang disebut dengan dermatitis kontak. Dermatitis kontak terjadi ketika seseorang terpapar iritan berupa klorin.


2. Tanda-tanda iritasi kulit akibat klorin

skin rash
Kulit kemerahan ialah salah satu gejala iritasi klorin. (foto: dermatologist specialist)


Ada berbagai gejala yang biasanya muncul ketika mengalami iritasi akibat klorin

- Kulit kering dan pecah-pecah.
- Bercak merah, gatal, bengkak, dan bersisik pada kulit.
- Kulit terbakar, perih menyengat, atau gatal.
- Kulit pecah-pecah dan berdarah jika terlalu sering kontak dengan klorin.
- Munculnya luka atau lepuhan.

Karena gejalanya enggak terlalu serius, kamu mungkin akan mengabaikannya saja dan tetap melanjutkan berenang. Namun, hal itu justru memperparah kondisi iritasi kulit kamu.

Jika Anda tidak menghiraukan berbagai gejala ini dan justru tetap bersentuhan dengan klorin atau tetap berenang, gejala yang muncul akan semakin parah.


3. Obati ketika gejala muncul

sunblock
Pakai losion atau krim untuk meredakan gejala iritasi. (foto: pixabay/chezbeate)


Padahal nih, ada beberapa pilihan mudah untuk mengobatai ruam atau iritasi yang timbul akibat klorin. Bahkan, ruam kulit akibat klorin bisa ditangani dengan obat-obatan bebas yang dijual di pasaran.

Kamu bisa mencoba beberapa obat berikut.

- Krim hidrokortison

Krim ini dijual bebas di pasaran sehingga bisa dibeli tanpa memerlukan resep. Fungsinya, membantu meredakan gatal, kemerahan, dan pembengkakan.

Gunakan dua hingga empat kali sehari pada kulit yang memerah. Oleskan tipis-tipis dan ratakan hingga krim meresap. Hati-hati, jangan oleskan krim hidrokortison pada wajah.


- Krim Benadryl (diphenhydramine)

Pilihan lain untuk meringankan gejala ruam klorin ialah dengan krim Benadryl. Bahan yang satu ini membantu meringankan gatal dan iritasi.

Gunakan selama kurang lebih empat kali sehari ke seluruh area kulit yang mengalami ruam.


- Losion dan krim emolien

Losion dan krim emolien membantu melembapkan kulit yang kering akibat klorin. Kamu bisa menggunakannya selang-seling dengan krim obat. Pilihlah losion yang bebas pewangi dan hipoalergenik untuk menghindari iritasi pada ruam.

4. Cegah sebelum ruam terjadi

shower
Mandilah sebelum dan sesudah berenang. (foto: pixabay/tookapic)

Seperti anjuran kesehatan, lebih baik mencegah daripada mengobati, kamu bisa kok mencegah terjadinya ruam kulit saat berenang. Lakukan saja langkah-langkah berikut.

- Mandi sebelum berenang untuk membilas keringat dan minyak di kulit yang bisa bereaksi negatif terhadap klorin.
- Segera mandi setelah selesai berenang.
- Kurangi frekuensi berenang dalam kolam yang mengandung klorin.
- Jangan terlalu lama berenang di dalam kolam yang berklorin.
- Gunakan losion pada kulit sebelum berenang untuk menghalangi paparan langsung klorin ke kulit.
- Setelah membilas tubuh, gunakan losion lembut tanpa bahan pewangi untuk membantu melembapkan kulit.(*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan