Aplikasi AI Google untuk Identifikasi Kondisi Kulit
Kamis, 27 Mei 2021 -
PUNYA segudang pertanyaan? Mbah Google siap menjawabnya. Saat ini, pertanyaan sepele tak penting sampai esensial sekalipun bisa kamu tanyakan pada Google. Tak dimungkiri, salah satu yang paling sering ditelusuri adalah mengenai kesehatan.
Menanggapi hal tersebut, perusahaan teknologi itu tengah mengupayakan inovasi baru. Google kabarnya tengah menggarap aplikasi kecerdasan buatan (artificial intelegence - AI) yang mampu mengindentifikasi kondisi kulit, rambut, dan kuku. Membantu memenuhi kebutuhan akses pengguna terhadap informasi medis awal dari dokter meskipun hanya di rumah saja.
Baca Juga:

Mengutip laman Hypebae, program berbasis web itu masih dalam tahap pengembangan. Akan tetapi, visinya ialah untuk memungkinkan pengguna mengunggah foto masalah kulit, rambut, atau kukunya. Kemudian aplikasi kecerdasan buatan tersebut akan menganalisis gambar-gambar yang diberikan untuk memberikan daftar kemungkinan kondisi yang sesuai.
Setelahnya, pengguna jadi bisa membuat pilihan yang lebih tepat untuk langkah selanjutnya. Tetapi perlu diingat bahwa aplikasi ini tidak dimaksudkan untuk memberikan diagnosis pasti atau menggantikan pemeriksaan langsung. Karena sebagian besar kondisi dermatologis memerlukan pengujian agar bisa diidentifikasi secara akurat.
Meskipun begitu, setidaknya pengguna dapat memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kondisi kulitnya. Apalagi Google menguji model AI miliknya pada semua jenis dan warna kulit agar bisa memberikan informasi akurat untuk orang dari berbagai usia, jenis kelamin, dan ras. Sehingga cukup untuk memberikan gambaran pada pengguna.
Baca Juga:

Ada alasan mengapa Google memutuskan untuk mengembangkan aplikasi untuk membantu mengidentifikasi masalah tersebut. "Setiap tahun kami melihat hampir sepuluh miliar penelusuran Google terkait masalah kulit, kuku, dan rambut," tulis mereka dalam entri blognya ketika mengumumkan inovasi ini.
Lebih lanjut, data menyebutkan bahwa dua miliar orang di seluruh dunia menderita masalah dermatologis, tapi secara global ada kekurangan spesialis. "Meskipun langkah pertama banyak orang melibatkan membuka Google Search, mungkin sulit untuk mendeskripsikan apa yang anda lihat pada kulit anda hanya melalui kata-kata," tambah mereka.
Model AI yang digunakan untuk aplikasi dermatologi itu baru saja lulus validasi klinis. Alat tersebut telah ditandai CE sebagai perangkat media kelas I di UE. Dalam beberapa bulan mendatang, mereka berencana untuk mengembangkan pekerjaan ini sehingga lebih banyak orang yang dapat memanfaatkannya untuk menjawab pertanyaan tentang masalah kulit umum. (sam)
Baca Juga: