APBN 2017 untuk Antisipasi Dampak Perlambatan Ekonomi Global

Kamis, 27 Oktober 2016 - Noer Ardiansjah

MerahPutih Keuangan - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengambil langkah strategis untuk tetap menjaga pertumbuhan ekonomi yang hanya 5 persen. Langkah ini bertujuan untuk melindungi komponen sumber pertumbuhan ekonomi dalam negeri agar tidak mengalami perlambatan.

"Selama ini perlambatan ekonomi disebabkan pelemahan ekonomi global terutama pada perdagangan komoditas, gejolak geo politik, geo ekonomi seperti gejolak di Cina, termasuk perbankan seperti yang terjadi pada Deutsch Bank. Walaupun gejolak berasal dari luar (negeri), pasti berpengaruh ke dalam negeri. Kami menggunakan anggaran APBN 2017 untuk menjaga stabilitas ekonomi. Itu tujuan kami, menjadi pelindung," ungkap Menkeu saat konfrensi pers APBN 2017 di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (27/10).

Sri Mulyani menjelaskan sistem perekonomian Indonesia menganut keterbukaan pengaruh ekonomi global dapat mempengaruhi perekonomian dalam negeri. 

Di samping itu, lanjut Sri Mulyani, Pemerintah akan terus menjaga kebijakan fiskal dengan melakukan kebijakan ekspansif, namun tetap dalam prinsip kehati-hatian.

"Karena ini bukan lari sprint. Menjaga APBN dan pertumbuhan ekonomi itu seperti lari maraton, jadi stamina harus dijaga terus. Ini pilihan yang sangat seimbang antara kebutuhan yang sangat ekspansif," ujarnya. (Abi)

BACA JUGA:

  1. Target Penerimaan Pajak Tahun Depan Naik Jadi Rp1.498 Triliun
  2. Realisasi Investasi Asing Ditargetkan Rp386 Triliun
  3. Sri Mulyani: Pemerintah Alokasikan Rp520 triliun untuk Pendidikan dan Kesehatan
  4. Pertumbuhan Ekonomi Rendah, ini Penyebabnya
  5. BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 di Bawah Target

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan