Apa Itu Star Syndrome? Dampak Psikologis yang Tidak Disadari

Jumat, 13 Desember 2024 - ImanK

MerahPutih.com - Star Syndrome atau sindrom bintang adalah kondisi psikologis yang terjadi ketika seseorang merasa dirinya lebih penting atau lebih istimewa dibandingkan orang lain.

Fenomena ini biasanya muncul pada individu yang mendapat perhatian publik, seperti selebritas, atlet, atau bahkan orang-orang yang memiliki pengaruh besar di media sosial.

Mereka cenderung merasa superior, sering mencari validasi eksternal, dan merasa terasingkan dari kehidupan sehari-hari.

Baca juga:

Opsen Pajak Kendaraan Baru: Apa Itu dan Bagaimana Cara Perhitungannya?

Apa Itu Star Syndrome

Penyebab dan Faktor Pemicu Star Syndrome

Star Syndrome sering kali dipicu oleh popularitas yang datang secara tiba-tiba, baik dalam dunia hiburan, media sosial, atau bahkan dalam pekerjaan tertentu yang mengharuskan seseorang mendapat sorotan publik.

Perasaan dihargai, dipuji, dan diperhatikan secara terus-menerus dapat mengarah pada rasa percaya diri yang berlebihan dan ketergantungan pada perhatian orang lain.

Dalam beberapa kasus, individu yang mengalami Star Syndrome mungkin mulai memisahkan diri dari orang-orang di sekitarnya dan mulai memperlakukan mereka sebagai orang yang kurang penting atau kurang berharga.

Baca juga:

Apa Itu Brain Rot? Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Dampak Star Syndrome yang Tidak Disadari

Meskipun tampak sebagai sebuah kebanggaan, Star Syndrome dapat membawa dampak negatif dalam kehidupan seseorang, baik secara pribadi maupun profesional, tanpa disadari. Berikut adalah beberapa dampaknya:

  1. Kehilangan Koneksi Sosial yang Sehat
    Individu dengan Star Syndrome sering kali merasa lebih unggul, yang dapat merusak hubungan sosial mereka. Mereka mungkin mulai merasa terasingkan dari keluarga, teman, atau kolega karena ketidakmampuan untuk membangun koneksi yang seimbang dan saling menghormati. Akibatnya, mereka bisa merasa kesepian meskipun dikelilingi oleh banyak orang.

  2. Kesehatan Mental yang Terganggu
    Perasaan superior yang berlebihan dapat menyebabkan stres dan kecemasan. Ketergantungan pada perhatian orang lain untuk merasa dihargai dapat menyebabkan gangguan kepercayaan diri dan bahkan depresi. Ini terjadi ketika individu merasa tertekan untuk mempertahankan citra tertentu yang tidak realistis atau sulit dipertahankan.

  3. Kehilangan Perspektif Realitas
    Individu yang terperangkap dalam Star Syndrome sering kali mengalami distorsi persepsi realitas, merasa bahwa mereka tidak perlu mengikuti aturan yang berlaku atau berinteraksi dengan cara yang sehat. Ini dapat mengarah pada keputusan yang buruk, baik dalam hubungan pribadi maupun dalam karir.

  4. Kesulitan dalam Pengambilan Keputusan yang Rasional
    Ketika seseorang terus-menerus mendapatkan pengakuan dari orang lain, mereka bisa jadi kehilangan kemampuan untuk membuat keputusan yang rasional dan obyektif. Mereka bisa saja memprioritaskan opini orang lain yang kurang relevan, ketimbang mendengarkan suara hati atau pertimbangan yang lebih rasional.

  5. Rendahnya Empati dan Kepedulian terhadap Orang Lain
    Dengan merasa lebih superior, individu yang mengalami Star Syndrome sering kali kehilangan rasa empati terhadap orang lain. Mereka mungkin merasa bahwa kebutuhan dan perasaan orang lain tidak penting, yang dapat merusak hubungan interpersonal mereka dalam jangka panjang.

Mengatasi Star Syndrome

Untuk mengatasi Star Syndrome, penting bagi individu untuk kembali menyadari nilai-nilai diri yang lebih dalam daripada pengakuan eksternal.

Baca juga:

Apa Itu Gegar Otak: Ciri-Ciri, Penyebab, dan Perawatan yang Harus Diketahui

Terapi atau konseling psikologis dapat membantu mereka untuk memulihkan rasa diri yang lebih sehat dan realistis. Selain itu, penting untuk membangun hubungan yang lebih manusiawi, saling menghargai, dan tidak hanya mengandalkan popularitas sebagai alat untuk merasa berharga.

Secara keseluruhan, meskipun Star Syndrome dapat memberikan kebanggaan sementara, dampak negatif yang tidak disadari terhadap kesehatan mental, hubungan sosial, dan pengambilan keputusan dapat berdampak jangka panjang jika tidak diatasi dengan bijak.

Bagikan

Baca Original Artikel

Berita Terkait

Bagikan