Apa Itu Majas? Definisi, Jenis, dan Contoh Penerapannya
Jumat, 20 September 2024 -
MerahPutih.com - Apa Itu Majas? Yang merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk memberi warna pada kalimat agar lebih hidup dan ekspresif.
Pada dasarnya, majas merupakan ungkapan yang menyimpang dari makna literal kata untuk menciptakan efek tertentu dalam komunikasi. Misalnya, frasa "tangan kanan" dalam kalimat "Dia termasuk tangan kanan Pak Budi" tidak merujuk pada anggota tubuh, tetapi berarti orang kepercayaan atau asisten utama.
Baca juga:
Apa Itu Overthinking? Begini Definisi, Penyebab, Dampak, dan Solusi
Apa Itu Majas

Jenis-Jenis Majas
Dalam Bahasa Indonesia terdapat berbagai jenis majas yang sering muncul dalam pelajaran sekolah. Artikel ini akan membahas beberapa jenis majas utama, yaitu:
1. Majas Perbandingan
Majas perbandingan membandingkan atau menyandingkan satu objek dengan objek lainnya. Jenis-jenis majas perbandingan meliputi:
- Alegori: Mengungkapkan ide dengan kiasan atau penggambaran. Contoh: "Hidup itu seperti roda berputar, kadang di atas, kadang pula di bawah."
- Personifikasi: Memberikan sifat manusia pada benda mati. Contoh: "Deburan ombak memecah karang."
- Metafora: Menggunakan perumpamaan antara dua hal berbeda. Contoh: "Anak itu dikenal sebagai kutu buku di kelasnya."
- Metonimia: Menggunakan kata yang terkait untuk menggantikan objek. Contoh: "Jamaah haji Indonesia pergi ke Makkah menggunakan Garuda."
- Asosiasi: Mengaitkan perasaan dengan objek lain. Contoh: "Suara hujan mengingatkanku pada kesegaran dan ketenangan."
- Hiperbola: Menggunakan pernyataan yang berlebihan. Contoh: "Dentuman itu menggelegar membelah angkasa."
Baca juga:
Apa Itu Algoritma? Begini Pengertian, Karakteristik dan Jenis-jenisnya
- Simile: Membandingkan dua hal menggunakan kata 'seperti' atau 'sebagai'. Contoh: "Kulitnya putih seperti salju."
- Antonomasia: Menggunakan nama atau gelar untuk mewakili seseorang. Contoh: "Bapak Proklamator" merujuk pada Soekarno.
- Pars Pro Toto: Menggunakan sebagian objek untuk mewakili keseluruhan. Contoh: "Dari tadi pagi, ia tak menampakkan batang hidungnya."
- Totem Pro Parte: Mengungkapkan keseluruhan dari sebagian objek. Contoh: "Indonesia mengalahkan Malaysia dalam pertandingan sepakbola tadi malam."
- Eufimisme: Menggunakan ungkapan halus untuk menyebutkan hal yang kasar. Contoh: "Saat ini sedang dibahas penyesuaian tarif tol."
2. Majas Sindiran
Majas sindiran digunakan untuk menyampaikan maksud dengan cara menyindir. Beberapa contohnya adalah:
- Ironi: Mengatakan hal yang berlawanan dengan kenyataan. Contoh: "Suaranya sangat merdu sekali seperti kaset kusut."
- Sarkasme: Sindiran yang kasar. Contoh: "Putih benar wajah kamu, sampai bisa aku sendoki bedaknya."
- Sinisme: Mencemooh ide atau pemikiran. Contoh: "Kamu sudah pintar ‘kan? Kenapa masih bertanya kepada aku?"
Baca juga:
Apa Itu Subjek? Lengkap dengan Pengertian, Contoh, dan Fungsinya dalam Kalimat
- Satire: Kritik dengan balutan komedi. Contoh: "Ya Tuhan, soal semudah ini saja kamu tidak bisa menyelesaikannya?"
- Innuendo: Menyindir dengan mengecilkan fakta. Contoh: "Tak perlu takut, disuntik rasanya hanya seperti digigit semut kecil."
3. Majas Penegasan
Majas penegasan digunakan untuk menyatakan sesuatu dengan tegas. Jenis-jenis majas penegasan termasuk:
- Pleonasme: Menambahkan keterangan yang sudah jelas. Contoh: "Dia sudah turun ke bawah."
- Repetisi: Pengulangan kata atau frasa. Contoh: "Awas, tunggu kedatanganku besok! Tunggu!"
- Retorika: Kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban. Contoh: "Siapa yang tidak ingin terlahir kaya raya?"
- Aliterasi: Pengulangan huruf konsonan. Contoh: "Beli baju biru bersama Budi."
- Metonimia: Menggunakan kata untuk mewakili objek terkait. Contoh: "Yonas dikenal sebagai anak kutu buku di sekolahnya."
Baca juga:
Apa Itu Confess? Memahami Istilah Gaul yang Viral di Media Sosial
- Simbolik: Menggunakan simbol untuk mengekspresikan ide. Contoh: "Mawar merah simbol dari cinta yang romantis."
- Paralelisme: Pengulangan dengan struktur yang sama. Contoh: "Siang hari adalah untuk bekerja, malam hari adalah untuk beristirahat."
- Tautologi: Pengulangan gagasan secara berlebihan. Contoh: "Saya percaya, yakin, dan mengimani kalau Tuhan selalu bersama kita."
- Kiasmus: Pengulangan dengan inversi susunan kata. Contoh: "Orang pandai merasa dirinya bodoh, namun orang bodoh merasa dirinya pandai."
4. Majas Pertentangan
Majas pertentangan menyampaikan ide dengan cara mempertentangkan. Jenis-jenisnya meliputi:
- Litotes: Mengungkapkan sesuatu dengan merendahkan diri. Contoh: "Silakan datang ke gubukku yang kumuh."
- Antitesis: Menggunakan kata berlawanan untuk menunjukkan pertentangan. Contoh: "Dia adalah cahaya dalam kegelapan, juga bayangan dalam cahaya."
- Paradoks: Mengandung pertentangan yang mengandung kebenaran. Contoh: "Daerah ini tandus, tetapi penduduknya makmur."
- Anakronisme: Ketidaksesuaian waktu dalam peristiwa. Contoh: "Di zaman sekarang, bayi baru lahir sudah bisa mencari uang."
- Sinekdoke: Menyebutkan sebagian untuk keseluruhan atau sebaliknya. Contoh: "Semua mata tertuju padaku, membuatku gugup selama pertunjukan."
Baca juga:
Apa Itu Skill, Begini Jenis dan Perannya dalam Dunia Profesional
- Oksimoron: Kata-kata berlawanan dalam satu kalimat. Contoh: "Kini, di hatiku bercampur baur antara perasaan cinta dan benci."
- Kontradiksi Interminus: Pernyataan yang bertentangan dengan penjelasan sebelumnya. Contoh: "Semua peserta lomba sudah siap, kecuali perempuan itu."
Majas merupakan alat penting dalam bahasa yang digunakan untuk memperkaya ekspresi dan memberikan makna lebih pada kalimat.
Dengan memahami berbagai jenis majas dan contohnya, Anda dapat meningkatkan keterampilan bahasa Anda dan lebih memahami karya sastra maupun komunikasi sehari-hari.
Untuk latihan lebih lanjut, Anda bisa menggunakan fitur Drill Soal di Aplikasi Ruangguru yang menyediakan berbagai contoh soal dan pembahasan.