Angin Segar untuk Korea Selatan: Angka Kelahiran Naik Setelah Sembilan Tahun

Rabu, 26 Februari 2025 - Ikhsan Aryo Digdo

MerahPutih.com - Korea Selatan akhirnya mencatat kenaikan angka kelahiran pada 2024, sebuah momen langka setelah hampir satu dekade mengalami penurunan. Negeri dengan tingkat kelahiran terendah di dunia ini mulai melihat hasil dari berbagai kebijakan yang mendorong masyarakat untuk berkeluarga.

Selama bertahun-tahun, banyak perempuan Korea lebih memilih mengejar karier dibanding menikah atau memiliki anak, terutama karena tingginya biaya hidup dan hunian. Tren ini sempat membuat populasi negara yang kini berjumlah 51 juta jiwa diprediksi akan menyusut drastis di akhir abad ini.

Namun, data terbaru dari Statistik Korea menunjukkan bahwa tingkat fertilitas naik menjadi 0,75 anak per perempuan pada 2024, meningkat dari 0,72 di tahun sebelumnya.

Kenaikan ini sekaligus menghentikan tren penurunan yang berlangsung sejak 2015, ketika angka kelahiran masih berada di level 1,24. Sementara itu, angka kelahiran kasar—jumlah bayi lahir per 1.000 penduduk—mencapai 4,7, naik untuk pertama kalinya sejak 2014.

Baca juga:

Kematian Kim Sae-ron, Korea Selatan kembali Tinjau Wacana Pencegahan Perundungan di Ranah Daring

Peningkatan ini didorong oleh lebih banyak pasangan yang menikah setelah sempat menunda akibat pandemi, serta kebijakan pemerintah yang semakin mendukung keseimbangan kerja dan keluarga, perumahan, serta layanan pengasuhan anak.

“Ada perubahan dalam nilai sosial, dengan pandangan yang lebih positif terhadap pernikahan dan memiliki anak,” ujar Park Hyun-jung dari Statistik Korea dalam konferensi pers. Ia juga menambahkan bahwa pertumbuhan angka kelahiran ini dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah orang berusia awal 30-an dan efek tertunda dari pandemi.

Meskipun masih jauh dari ideal, lonjakan kecil ini memberi harapan baru bagi Korea Selatan dalam menghadapi tantangan demografi di masa depan. (ikh)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan