Analisis BMKG: Gempa Beruntun Gunung Salak Bukan Akibat Aktivitas Magma
Rabu, 05 November 2025 -
MerahPutih.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa beruntun yang mengguncang kawasan Gunung Salak pada 20 September 2025 lalu bukan akibat aktivitas vulkanik.
Ahli Seismologi BMKG, Pepen Supendi menjelaskan gempa dipicu aktivitas Sesar Cianten, bagian dari sistem Sesar Bayah–Salak, dengan karakter tektonik.
“Dari karakter gelombangnya terlihat jelas bahwa ini gempa tektonik akibat sesar aktif, bukan karena aktivitas magma,” kata Pepen Supendi, kepada media di Pamijahan, Bogor, Selasa (4/11).
Baca juga:
Puan Minta Pemerintah Lakukan Mitigasi Bencana Akibat Aktivitas Gunung Salak
Menurut Pepen, segmen Sesar Cianten melintasi wilayah Kecamatan Pamijahan hingga Gunung Salak bagian barat dan timur, sehingga wajar bila daerah ini sering mengalami gempa kecil.
Pepen menambahkan tidak semua gempa kecil menandakan potensi bahaya besar. Dampaknya sangat bergantung pada kondisi tanah dan kekuatan bangunan di permukaan.
Sementara itu, Pakar Kebencanaan Budi Pranowo menjelaskan gempa-gempa kecil seperti di Gunung Salak justru berfungsi sebagai pelepas energi bawah tanah secara bertahap.
Baca juga:
Bogor Diguncang 2 Kali Gempa, Warga di Kaki Gunung Salak Diminta Waspada
“Gempa kemarin rata-rata di bawah magnitudo 3,5. Itu seperti kedutan kecil, energinya keluar sedikit demi sedikit agar tidak menumpuk jadi gempa besar,” tutur eks Sekretaris BPBD Kabupaten Bogor itu, dikutip Antara.
Untuk diketahui, kawasan Gunung Salak mengalami gempa utama pada 20 September 2025 berkekuatan 3,2 magnitudo. Tercatat setelahnya terjadi 43 kali gempa susulan berintensitas lebih kecil. (*)