Album "Technicolor Meeting", Pop Belantara Rimba yang Penuh Cerita dan Nuansa

Minggu, 16 November 2025 - Frengky Aruan

MerahPutih.com - Grup pop asal Jakarta, Rimba, akhirnya merilis album debut penuh yang diberi judul Technicolor Meeting. Kuartet yang digawangi oleh Latasya Dinar pada vokal, Vari Rivano di gitar, Marvin Muhammad pada bass, serta Ivando Jeremy di drum ini, sebelumnya sudah memperkenalkan diri lewat beberapa single dan sebuah EP pada 2020.

Kini, setelah beberapa tahun membangun karier, mereka mengemas sejumlah materi lama dan karya baru dalam album perdana ini.

Album Technicolor Meeting menjadi wadah refleksi bagi para anggotanya—sebuah potret jujur dari apa yang mereka rasakan, pikirkan, dan alami. Keragaman nuansa dalam album ini terasa bukan hanya lewat aransemen musik, tapi juga dari penggunaan dua bahasa, yakni Indonesia dan Inggris, yang muncul dalam berbagai track.

“Sebagai musisi Indonesia, kami tentu tumbuh dengan bahasa Indonesia dalam berpikir dan merasakan. Tapi dalam kehidupan sehari-hari, bahasa Inggris juga sangat dekat. Kedua bahasa ini kaya makna dan menawarkan ruang eksplorasi yang luas. Maka melalui album ini, kami ingin karya kami bisa terhubung tidak hanya dengan pendengar lokal, tapi juga audiens global,” ujar Vari Rivano, gitaris Rimba.

Proses kreatif album ini berlangsung secara organik dan dinamis. Beberapa lagu dimulai dari ide melodi atau demo yang digarap oleh Marvin dan Vari, sementara lainnya berasal dari pengalaman dan cerita pribadi yang dibawa Latasya dan Ivando. Alur kerja yang fleksibel ini membuat produksi album bisa berjalan lancar dan bebas.

Baca juga:

Yellowcard Resmi Comeback, Rilis Album 'Better Days' setelah Hampir Satu Dekade

Keberagaman juga tampak dari kolaborator yang ikut memperkaya album ini. Musisi Bilal Indrajaya turut hadir sebagai vokalis tamu di track berjudul “Kampiun”, yang telah lebih dulu dirilis secara digital.

Selain itu, ada juga kontribusi dari Refo Ramadhan, Nino Bukir, dan Michelle Limanjae sebagai pengisi instrumen dan vokal latar. Sementara aspek visual album—sampul dan desain grafis—ditangani oleh Bonita Rachel dan Adrian Firmansyah.

Mengusung semangat dan karakter dalam istilah “Pop Belantara”, Rimba berharap album ini dapat menjadi ruang interpretasi emosional yang luas bagi pendengarnya. Pop Belantara sendiri mereka gambarkan sebagai musik yang kaya spektrum, eksploratif, atmosfirik, dan tidak selalu tunduk pada struktur konvensional.

Mereka ingin Technicolor Meeting menjadi kawan dalam perjalanan emosional para pendengar—mungkin terasa familiar bagi sebagian, namun tetap memberi ruang baru untuk dimaknai secara personal.

Album Technicolor Meeting sudah dapat dinikmati di berbagai platform digital sejak 21 November 2025. Rimba juga tengah menyiapkan showcase istimewa di Jakarta pada Desember mendatang sebelum melebarkan sayap ke kota-kota atau negara lain.

Bagi para kolektor fisik, rilisan piringan hitam 12 inci juga sedang disiapkan dan akan dirilis dalam waktu dekat. (Far)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan