Ahli Hukum Menimbang Masa Depan NewJeans setelah Perseteruan dengan ADOR, Menyebut Adanya Kemungkinan Penalti Besar

Kamis, 13 Februari 2025 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - GANTI nama tak serta-merta menyelesaikan masalah. Demikianlah yang terjadi pada girl group NewJeans. Sebagai penanda perpisahan mereka dengan agensi dan dimulainya kegiatan independen, anggota grup K-pop NewJeans kini telah berganti nama menjadi NJZ. Langkah ini menambah kompleksitas pada pertempuran hukum yang sedang berlangsung dengan anak perusahaan HYBE Labels, ADOR.

Pada 7 Februari, grup ini mengungkapkan nama baru mereka dan mengumumkan bahwa mereka akan merilis musik baru di ComplexCon Hong Kong pada Maret sebagai langkah pertama dalam karier independen mereka. Anggota grup lebih banyak berbicara melalui media internasional, termasuk CNN dan TV Asahi Jepang.

"Ada sangat sedikit media di Korea yang bersedia mengangkat suara kami. Namun, kami akan terus melanjutkan kegiatan kami dengan senang hati dan tanpa menyerah,” kata NewJeans dalam wawancara pada 8 Februari dengan TV Asahi.

Meskipun Minji, Hanni, Danielle, Haerin, dan Hyein optimistis karier mereka di industri musik akan berlanjut, para profesional di bidang hiburan dan hukum ragu.

Begitu kabar penggantian nama menyebar, ADOR segera merespons dengan mengeluarkan pengumuman darurat pada 10 Februari untuk pers Korea. Dalam e-mail kepada wartawan, agensi tersebut menyatakan kontrak eksklusif antara anggota NewJeans dan ADOR tetap sah secara hukum. “Klaim bahwa kontrak tersebut telah dihentikan merupakan pernyataan sepihak. Kami meminta media untuk menggunakan nama tim resmi, NewJeans, sesuai dengan kontrak yang sah,” kata pihak agensi.

Baca juga:

Masih Tersangkut Sengketa ADOR, Hanni NewJeans Dapat Visa Baru Korea Selatan, Diragukan Memenuhi Aturan Keimigrasian



Namun, upaya ADOR untuk membatasi kegiatan NewJeans berbalik pada 12 Februari, ketika terungkap bahwa anggota asal Vietnam-Australia, Hanni, telah menyelesaikan masalah visanya. Visa Hanni dilaporkan telah kedaluwarsa awal bulan ini. Visa kedaluwarsa sudah pasti akan menjadi hambatan potensial bagi rencana masa depan grup.

Seniman asing yang tampil di Korea diwajibkan memiliki visa E-6, khusus untuk penghibur. Biasanya visa itu diperoleh melalui agensi hukum mereka. Dalam kasus Hanni, ADOR. Namun, dengan perpisahan grup dari label tersebut, jenis visa yang diperolehnya tetap belum diketahui.



Pertarungan di Ranah Hukum Berlanjut



Langkah NewJeans untuk berpisah dari ADOR secara resmi dimulai pada 29 November 2024. Ketika itu, kelima anggota mengadakan konferensi pers mendadak yang mengumumkan penghentian kontrak eksklusif mereka.

Mereka mengklaim ADOR gagal mengelola grup dengan baik sehingga membuat kontrak tersebut tidak sah. ADOR segera membalas dengan tindakan hukum.

Pada Desember 2024, agensi tersebut mengajukan gugatan untuk mengonfirmasi keabsahan kontrak eksklusif dan pada Januari, mengajukan permohonan larangan terhadap anggota grup untuk menandatangani kontrak iklan independen atau terlibat dalam kegiatan promosi. Pihak agensi mengatakan tindakan hukum ini diperlukan untuk memastikan status ADOR sebagai perusahaan manajemen grup ini hingga putusan pertama mengenai gugatan keabsahan kontrak dikeluarkan.

ADOR kukuh berpendapat bahwa kontrak eksklusif dengan NewJeans sah hingga 31 Juli 2029.
Sidang pertama untuk dua gugatan, yakni larangan terhadap kontrak iklan independen dan gugatan untuk mengonfirmasi keabsahan kontrak, dijadwalkan pada 7 Maret dan 3 April.

Baca juga:

NewJeans Umumkan Ganti Nama Jadi NJZ, Langsung Tancap Gas Tampil di Hong Kong


Potensi Penalti dalam Jumlah Besar




Dalam pengadilan itu akan diputuskan apakah kontrak tersbeut masih sah berlaku. Jika pengadilan memutuskan melawan NewJeans, anggota grup bisa menghadapi penalti finansial yang substansial. Para ahli hukum memperkirakan potensi kerugian dapat mencapai ratusan miliar won, berdasarkan angka pendapatan yang diungkapkan NewJeans.

Meskipun mereka menang, pertempuran hukum diperkirakan akan berlangsung lama. Hal itu memicu kekhawatiran dari industri hiburan dan hukum Korea mengenai masa depan NewJeans dan anggota grup muda ini.


Seorang pengacara di Law Firm Pil Kho Sang-rock menyoroti kompleksitas hukum dari perselisihan ini. "Hak merek dagang 'NewJeans' secara sah milik ADOR. Anggota grup berargumen bahwa kontrak dibatalkan karena pelanggaran kewajiban ADOR. Namun, meskipun itu benar, hal itu tidak memberi mereka hak untuk menggunakan merek dagang tersebut," kata Sang-rock, seperti dilansir The Korea Times.

Menurutnya, bahkan jika kontrak dibatalkan tanpa penalti, menggunakan merek dagang tanpa izin akan dianggap sebagai pelanggaran. Itulah alasan mereka mengadopsi nama 'NJZ' sebagai nama baru mereka. “Namun, masalah pelanggaran merek dagang tetap belum terselesaikan. Pengadilan menilai sengketa merek dagang berdasarkan kemungkinan kebingungan publik. Ada peluang 99,9 persen bahwa pengadilan akan memutuskan bahwa 'NJZ' sangat mirip dengan 'NewJeans’,” jelasnya.

Seanda, pengacara Jin Bo-ra, dalam komentarnya di YouTube, juga mengungkapkan kekhawatiran serupa. Bo-ramengatakan, karena penghentian kontrak yang masih belum jelas secara hukum, kegiatan komersial independen NewJeans, seperti menandatangani kontrak iklan, dapat menimbulkan risiko finansial.

"Jika pengadilan nantinya memutuskan bahwa kontrak eksklusif masih berlaku, anggota grup mungkin harus membagi pendapatan dari kegiatan ini dengan ADOR dan bisa menghadapi denda. Melakukan hal seperti yang mereka jalani sekarang sangatlah berisiko," katanya.(dwi)

Baca juga:

ADOR Minta Media Pakai Tetap Sebut 'NewJeans', Menegaskan Nama 'NJZ' Bikin Bingung

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan