Ada Ketupat di Imlek Keluarga Suhu Naga
Jumat, 29 Januari 2016 -
MerahPutih Budaya - Tahun Baru Imlek tinggal menghitung hari. Bagi kebanyakan warga keturunan Tionghoa, tahun baru yang identik dengan warna merah ini selalu dinanti. Di mana seluruh keluarga berkumpul di tempat orang yang paling dituakan.
Begitu pun bagi paranormal Suhu Naga. Baginya, Tahun Baru Imlek adalah momen terbaik untuk bersilaturahmi bagi saudara hingga kerabatnya. Bahkan, Suhu Naga mengaku jika Imlek tiba, keluarga yang berkumpul mencapai lebih dari 60 orang.
"Wah, kalau 60 (orang) bisa lebih. Karena ibu saya sekarang yang paling dituakan jadi berkumpulnya di sana," ucap Suhu Naga kepada merahputih.com beberapa waktu lalu di Kuningan, Jakarta Selatan.
Selain itu, terdapat pula tradisi unik di keluarga Suhu Naga. Jika hari Imlek identik dengan kue bulan atau kue keranjang, keluarga besar Suhu Naga menambahkan menu tambahan yakni ketupat.
"Kalau di keluarga ada satu yang unik. Biasanya, kita ada ketupat pas hari Imlek. Soalnya, kebetulan dari ayah saya itu muslim. Jadi sudah kaya Lebaran," katanya sambil tertawa.
Sebelum memulai makan besar dan bercengkrama, biasanya keluarga Suhu Naga memanjatkan doa untuk kelancaran di tahun berikutnya.
"Sebelum itu kita doa dulu. Tapi menurut agama masing-masing," tuturnya.
Di keluarga Suhu Naga memang bukan hanya warga keturunan Tionghoa. Pasalnya, banyak dari keluarganya yang menikah dengan suku lain.
"Di keluarga kami memang banyak yang menikah dengan orang Jawa, orang Ambon. Kita memang dibebaskan untuk memilih," ujar Suhu Naga.
Selain itu, keberagaman agama di keluarga Suhu Naga pun nampak terlihat. Alhasil, makanan yang disediakan di keluarga pun dipilih agar tidak membuat ketersinggungan.
"Makanan di sana pun macem-macem. Tapi kita sengaja enggak menyediakan makanan yang dilarang. Soalnya kan ada yang enggak makan daging babi, malah ada yang vegetarian," jelas Suhu Naga. (yni)
BACA JUGA: