6 Pemain Ini Ikuti Jejak Ayahnya Jadi Pemain Sepak Bola

Senin, 25 Maret 2019 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Dalam kehidupan sehari-hari, tak bisa dipungkiri sosok seorang ayah merupakan panutan bagi anak-anaknya. Tak terkecuali dalam dunia sepak bola.

Ya, banyak pesepakbola dunia mengikuti jejak ayahnya berkarier di sepakbola. Keberhasilan dan prestasi sang ayah menjadi motivasi tersendiri bagi mereka untuk mengungguli prestasinya atau paling tidak menyamai kesuksesan itu.

Meskipun hanya segelintir yang bisa berkarier di level profesional dan meraih sukses, berikut enam pemain sepak bola yang mengikuti jejak ayahnya.

1. Patrick Kluivert dan Justin Kluivert

Justin Kluivert (zimbio)

Patrick Kluivert bermain untuk Ajax, AC Milan dan Barcelona selama karirnya. Dia meraih dua gelar juara Eredivisie, sekali Liga Champions dan La Liga, plus total mencetak 200 gol. Dia juga mencatat 40 gol dari 79 penampilan untuk Belanda dan turut membawa tim ke semifinal Piala Dunia 1998.

Layaknya sang ayah, Justin Kluivert pun mengawali karier di Ajax. Kariernya terbilang melesat cepat. Karena musim 2016/17, ia sudah mengantarkan tim menjadi runner-up Liga Europa. Mulai musim 2018/19, ia pun direkrut tim Italia, AS Roma.

2. Paolo Maldini, Christian Maldini dan Daniel Maldini

Daniel Maldini (bolaskor)

Paolo Maldini merupakan legenda AC Milan dan tim nasional Italia yang bermain di posisi bek. Dia telah meraih 25 piala bersama I Rossoneri dengan riancian lima titel Liga Champions, tujuh kali scudetto Serie A, sekali Piala Super Italia, empat kali Piala Super Eropa, dua kali Piala Interkontinental, dan sekali Piala Dunia Antarklub FIFA.

Namun Christian, putra pertama Paolo tidak sebagus ayahnya. Dia bahkan telah dibuang Milan pada usia 20 tahun di tahun 2016. Setelah gonta-ganti tim, mulai 5 Februari 2019, ia gabung tim Serie C, Fano.

Menariknya adik Christian, Daniel punya karier lebih menjanjikan. Dia bahkan mengantarkan Milan meraih scudetto Serie A U-16 tahun 2017. Kini dinasti kesuksesan keluarga Maldini di Milan diharapkan diikuti Daniel.

3. Phil Neville dan Harvey Neville

Phil Neville dan Harvey Neville (extra.ie)

Salah satu jebolan Class 92, Phil Neville mengawali karier bersama Manchester United tahun 1995. Selama 10 tahun karir profesionalnya ia sudah meraih enam gelar Premier League, tiga gelar Piala FA, tiga titel Charity Shields, sekali Piala Interkontinental dan sekali Liga Champions.

Seperti sang ayah, Harvey memulai karier mudanya di Manchester United sebelum akhirnya pindah ke rival sekota, Manchester City. Sempat hengkang ke Valencia, ia kembali ke MU sebelum berulang tahun ke-16.

4. George Weah dan Timothy Weah

Timothy Weah
Timothy Weah (Zimbio)

George memulai karier sepak bola di tanah Afrika pada 1985. Sempat berpindah-pindah ke klub, namun ia mampu menorehkan tinta emas kala berbaju AC Milan pada 1995-2000. Balloon d’Or serta pemain terbaik dunia versi FIFA pernah ia raih saat di San Siro. Setelah pensiun, George mulai berkarier politik pada Oktober 2017. Terhitung sejak 22 Januari 2018, ia berstatus Presiden Liberia.

Tidak seperti sang ayah, Timothy atau Weah Jr meniti karier tim nasional bersama Amerika Serikat. Untuk klub, ia mengawali karier di Paris Saint Germain. Jarang mendapatkan menit bermain, per 7 Januari 2019, ia dipinjamkan ke Celtic.

5. Diego Simeone dan Giovanni Simeone

Giovanni Simeone
Giovanni Simeone (Zimbio)

Diego Simeone pernah bermain untuk Atletico Madrid, klub yang saat ini ia latih. Pada tahun 1997, Diego bermain untuk FC Internazionale dan berhasil membawa tim juara piala UEFA tahun 1998. Pada musim 1999-2000, giliran Lazio yang ia bawa meraih scudetto.

Adapun Giovanni Simeone lahir di Madrid tahun 1995 saat sang ayah berkarir di Atletico Madrid. Tahun 2008 ia resmi bergabung dengan akademi River Plate. Tiga tahun bermain di akademi membawanya ke kontrak profesional bersama River Plate pada tahun 2011. Dia melakoni debut seniornya tahun 2013. Tahun 2016, ia hijrah ke Serie A untuk memperkuat Genoa. Terhitung mulai 2017, Giovanni hengkang ke tim Italia lainnya, Fiorentina.

6. Edwin Van Der Sar dan Joe Van Der Sar

Edwin Van Der Sar dan Joe Van Der Sar (Backpagefootball.com)

Edwin Van Der Sar total memenangi 14 trofi bersama Ajax dan 11 trofi dikoleksinya saat berseragam Manchester United. Musim 2007/2008 menjadi musim terbaik pria kelahiran 29 Oktober 1970 ini di Theatre of Dreams dari segi gelar. Keberhasilan mempertahankan titel Premier League disertai kegemilangan di Liga Champions. Ini kedua kalinya Van Der Sar mengangkat trofi Liga Champions.

Seperti Edwin, Joe Van Der Sar menghabiskan waktu di akademi Manchester United di mana ia bermain di kelompok usia yang sama dengan Marcus Rashford. Kini Joe sedang memperkuat tim Belanda, RKC U21.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan