5 Pertimbangan Penting sebelum Kuliah ke Luar Negeri
Jumat, 26 Juli 2024 -
MERAHPUTIH.COM - KULIAH di luar negeri makin populer. Data UNESCO pada 2021 menyebut sebanyak 59.224 pelajar Indonesia menempuh pendidikan di luar negeri. Jumlah itu meningkat 21 persen dari 2017. Peningkatan itu didorong semakin banyaknya beasiswa yang tersedia baik dari pihak swasta atau pemerintah, mulai dari LPDP, Beasiswa Indonesia Maju, Jardine Scholarship, hingga Chevening.
Meski begitu, kamu mesti ingat nih, menimba ilmu di luar negeri punya tantangan tersendiri. Ada banyak aspek yang harus dipertimbangkan, mulai dari biaya kuliah yang tinggi hingga persyaratan dokumen untuk mendaftar di universitas.
Wise, perusahaan teknologi global yang menciptakan cara terbaik mengirim dan mengelola uang secara internasional, merangkum lima hal terpenting yang perlu diketahui pelajar Indonesia sebelum memutuskan untuk kuliah ke luar negeri.
1. Biaya kuliah
Biaya kuliah umumnya merupakan biaya terbesar yang perlu ditanggung ketika menempuh pendidikan di luar negeri. Setiap negara memiliki standar biaya pendidikan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, universitas-universitas di Amerika Serikat memiliki rata-rata biaya kuliah tertinggi ketimbang negara lainnya, yakni sebesar USD 45.790 - USD 86.540 (sekira Rp 745,5 juta - Rp 1,4 miliar) per tahun.
Sementara itu, universitas negeri di Jerman menawarkan kuliah gratis, baik untuk mahasiswa lokal maupun internasional.
Baca juga:
2. Biaya hidup di negara tujuan
Selain biaya kuliah, calon mahasiswa juga perlu mengetahui rata-rata biaya hidup sehari-hari di negara tujuan seperti biaya tempat tinggal, transportasi, dan lain-lain. Kisaran biaya hidup bersifat relatif karena tergantung pada kota yang dipilih dan gaya hidup setiap orang.
3. Nilai tukar mata uang di negara tujuan
Jangan lupa pula untuk mempertimbangkan fluktuasi nilai tukar mata uang negara tujuan. Nilai tukar yang tiba-tiba melejit akan membuat membuat biaya studi di luar negeri menjadi jauh lebih tinggi daripada yang diperkirakan.
“Kami selalu menyarankan orangtua ataupun sponsor calon mahasiswa untuk menggunakan platform remitansi yang transparan seperti Wise untuk membantu mengurangi biaya saat nilai tukar tinggi,” ujar Country Manager of Wise Elian Ciptono dalam keterangan resmi yang diterima Merahputih.com.
Elian menyebut Wise menggunakan nilai kurs tengah yang dapat dicek di Google atau Reuters, tanpa mark-up tambahan, dan hanya mengenakan biaya yang rendah di awal transaksi. “Itu berarti dana yang dikirim tidak akan terkena potongan biaya dan mahasiswa menerima dana secara utuh,” imbuhnya.
Baca juga:
4. Persyaratan administratif yang dibutuhkan untuk mendaftar di universitas pilihan
Berbeda dengan universitas di Indonesia yang hanya perlu melampirkan nilai rapor dan ijazah kelulusan, universitas di luar negeri umumnya membutuhkan lebih banyak dokumen dan persyaratan. Setiap universitas memiliki persyaratan yang berbeda-beda.
Namun, biasanya dokumen-dokumen berikut dibutuhkan untuk mendaftar:
- Fotokopi nilai sekolah dan ijazah yang telah diterjemahkan dan dilegalisir.
- Hasil tes bahasa, seperti TOEFL, IELTS, SAT, atau GMAT untuk negara berbahasa Inggris atau HSK untuk negara berbahasa Mandarin.
- Personal statement, esai, curriculum vitae (CV), dan portofolio.
- Surat rekomendasi.
Mempersiapkan dokumen-dokumen ini sering memakan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, jadi pastikan kamu mengetahui tenggat pendaftaran, ya.
5. Persyaratan dan proses pengajuan visa pelajar
Setelah berhasil mendapatkan letter of acceptance (LoA) yang menunjukkan kamu diterima di universitas yang diinginkan, kamu wajib mengajukan visa pelajar negara tujuan. Pembuatan visa pelajar biasanya memerlukan durasi yang lebih lama ketimbang visa turis.
Selain itu, kamu juga mungkin diminta menyertakan proof of funds (PoF), dokumen resmi yang menunjukkan bahwa kamu mampu membayar biaya kuliah dan biaya hidup selama studi. Oleh karena itu, pastikan kamu mengetahui prosedur dan dokumen administratif yang diperlukan setiap negara.
Dengan mempertimbangkan kelima hal ini, kamu yang ingin kuliah di luar negeri dapat membuat keputusan yang lebih baik dan mempersiapkan diri dengan matang untuk mengenyam pendidikan tinggi di luar negeri.(*)
Baca juga:
Hatching Academy Gandeng LUCT Tingkatkan Standar Pendidikan Kreatif Indonesia