Pas Sama Suasana Olimpiade, ini 5 Film Olahraga Berdasarkan Kisah Nyata

Kamis, 29 Juli 2021 - Andreas Pranatalta

DI masa pertandingan Olimpiade Tokyo 2020 ini, film-film olahraga bisa jadi tontonan terbaik untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan mendukung para atlet yang sedang berjuang. Apalagi film tersebut dibuat berdasarkan kisah nyata, bikin kita sebagai penonton ikut merinding ketika menyaksikannya.

Film bertema olahraga ini menjadi pengingat bahwa usaha dan kerja keras tidak pernah mengkhianati hasil. Yuk, nonton lima film Indonesia bertema olahraga yang diangkat dari kisah nyata.

Baca juga:

'Susi Susanti: Love All', Kisah Dedikasi Mengharukan untuk Indonesia

1. Susi Susanti: Love All


Susi Susanti: Love All menyajikan semangat nasionalisme yang dibawa Susi Susanti di ajang pertandingan bulutangkis internasional. Dalam film tersebut, terlihat bagaimana Susi (Laura Basuki) melewati masa-masa ia menjadi atlet remaja yang sukses sampai senior, serta harus memikirkan nasib keluarga dan bangsanya.

Semenjak usia 14 tahun, Susi bergabung di Pemusatan Latihan Nasional Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Di sana ia dilatih dan dibimbing oleh Liang Chiu Sia dan membuatnya sukses meraih medali emas Olimpiade pertama untuk Indonesia. Ia bahkan tetap berjuang meski Indonesia sedang mengalami gejolak ekonomi.

Film ini juga banyak menyajikan aksi badminton yang seru, serta drama sentimentil dalam perjuangan Susi meraih kemenangan.

2. 6,9 Detik


Berbeda dengan film Susi Susanti: Love All, 6,9 detik berfokus pada Aries Susanti Rahayu, atlet panjat tebing asal Purwodadi yang memenangkan dua medali emas pada Asian Games Jakarta 2018. Ayu tumbuh dan berkembang dengan berbagai tekanan dan kerja keras yang membautnya harus bersimbah peluh. Ayu pun berhasil menjadi juara dan memecahkan rekor dunia dengan waktu 6,995 detik, mengalahkan rekor sebelumnya 7,101 detik.

Film ini dibintangi oleh Aryo Wahab, Aries Susanti Rahayu, Rukman Rosadi, Maryam Supraba.

3. 3 Srikandi

Film 3 Srikandi mengisahkan perjuangan tiga atlet panahan Indonesia, Lilies Handayani (Chelsea Island), Kusuma Wardhani (Tara Basro), dan Nurfritriyana (Bunga Citra Lestari) yang berhasil meraih medali perak di Olimpiade Seoul, Korea Selatan pada 1988.

Ketiga atlet panahan ini memiliki konflik masing-masing, bahkan sampai diancam tidak diberangkatkan sama sekali. Tapi akhirnya Pak Udi (Donny Damara), pengurus persatuan panahan, berhasil meyakinkan Donald Pandiagan (Reza Rahardian) untuk melatih tiga srikandi. Ketiganya pun akhirnya berhasil mempersembahkan medali Olimpiade pertama untuk Indonesia.

Baca juga:

Bertemakan Olahraga, 6 Film Indonesia ini Menginspirasi

4. Mata Dewa

Mata Dewa menjadi saksi bagaimana perjuangan atlet muda di kancah Liga Basket SMA terbesar di Indonesia. Film ini menceritakan Dewa (Kenny Austin), anggota basket SMA Wijaya yang bertekad untuk membanggakan sekolahnya di ajang Developmental Basketball League (DBL).

Suatu hari, ia menolong Bening (Agatha Chelsea) dari penjambretan dan sang preman memukul mata kiri Dewa hingga babak belur. Dewa pun patah semangat, sampai akhirnya mantan petinju kawakan (Ariyo Wahab) berusaha membangkitkan semangat Dewa untuk tetap bertanding.

5. Cahaya Dari Timur: Beta Maluku

Film ini mengisahkan tentang Sani Tawainella (Chicco Jericho) mantan pemain Tim Nasional U-15 Indonesia di Piala Pelajar Asia 1996. Ia ditugaskan untuk membawa timnya mewakili Maluku di kejuaraan nasional. Namun keputusannya membaurkan anak-anak yang berbeda agam dalam satu tim justru menyebabkan perpecahan. Sanggupkah Sani melalui semua ini dan membawa cerita baik bagi Maluku? (and)

Baca juga:

Dari Komedi hingga Horor, Ini 10 Film Indonesia untuk Ditonton September 2019

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan