Kesehatan Mental

Waspadai Toxic Productivity Muncul di Masa Pandemi

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 25 November 2020
Waspadai Toxic Productivity Muncul di Masa Pandemi

Jangan sampai produktivitas mengganggu kesehatan mental. (Foto_ Pixabay_lukasbieri)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TAK dimungkiri pandemi ini membawa dampak ke berbagai elemen kehidupan. Dari mulai kesehatan hingga roda ekonomi dunia, semua kini berada di ujung tanduk. Tak terkecuali kesehatan mental masyarakat yang pastinya cukup terguncang untuk menerima gaya hidup baru dan berbagai peraturan baru dari pemerintah guna memutus rantai penyebaran virus.

Thequint.com menyebut salah satu hal yang perlu disoroti di masa pandemi ini ialah toxic productivity. Perilaku yang sudah sejak lama ada, tapi booming kembali saat ini bisa sangat membahayakan kesehatan mental jika dibiarkan begitu saja. Toxic productivity adalah sebuah obsesi saat seseorang merasa harus meningkatkan kualitas diri hanya karena melihat orang lain melalui media sosial. Apa saja tandanya?

BACA JUGA:

Cewek Nembak Cowok Duluan? Siapa Takut

1. Bekerja terlalu berlebihan

people
Bekerja harus tetap secara wajar. (Foto_ Pixabay_Free-Photos)

Berita tentang roda ekonomi dunia membuat seluruh masyarakat khawatir dan was-was dengan pekerjaannya sendiri. Tak mengherankan jika sebagian orang merasa harus bekerja lebih maksimal agar tidak terkena PHK serentak atau sekadar untuk menambah pemasukan demi tabungan dana tak terduga.

Baik di masa pandemi atau normal, kamu memang harus produktif untuk meningkatkan karier. Tapi kalau sampai membuatmu kehilangan me-time dan jam tidur, sebaiknya mulai kurangi intensitas bekerja untuk menstabilkan kembali kondisi mentalmu.

2. Merasa paling buruk

sad
Merasa hidupnya paling tak berguna. (Foto_ Pixabay_Free-Photos)

Melihat teman yang terlihat baik-baik saja masa pandemi membuatmu gusar? Itu tandanya kamu mulai terjerat jebakan toxic productivity. Hampir semua orang memilih untuk membagikan momen-momen terbaiknya saja di media sosial.

Tak terkecuali di masa pandemi seperti ini. Maka, jangan merasa diri sendiri paling buruk dan gagal karena sesungguhnya semua orang memiliki perjuangannya sendiri dalam menjalani hidup.

3. Mengikuti trend dari media sosial

media sosial
Terus-menerus mengikuti trend media sosial. (Foto_ Pixabay_terimakasih0)

Berbagai trend mula bermunculan di masa lockdown ini. Dari mulai trend bercocok tanam sampai masak berbagai hidangan unik. Hati-hati! Jika kamu tergiur untuk mengikuti trend yang padahal tidak nyambung dengan passion pribadi, sebaiknya kamu menahan diri. Kamu tidak perlu kok mengikuti semua trend hanya untuk merasa tidak “ketinggalan zaman” dari orang lain.(mar)

BACA JUGA:

Gupta Sitorus, Pengalaman 20 Tahun Lahirkan Berbagai Bisnis

#Kesehatan #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Maria Theresia

Your limitation -- it's only your imagination.

Berita Terkait

Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Kemenkes membuka layanan healing 119.id bagi warga yang mengalami stres, depresi atau memiliki keinginan bunuh diri.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Indonesia
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Tercatat, ada sekitar 20 juta rakyat Indonesia didiagnosis mengalami gangguan kesehatan mental dari data pemeriksaan kesehatan jiwa gratis yang dilakukan.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Dunia
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Sepuluh terdakwa menyebarkan apa yang oleh jaksa digambarkan sebagai ‘komentar jahat’ mengenai gender dan seksualitas Brigitte.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
  Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Bagikan