Warga Kesulitan Dapatkan Tabung Oksigen dan Harga Melambung

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 28 Juni 2021
Warga Kesulitan Dapatkan Tabung Oksigen dan Harga Melambung

Pekerja menata tabung oksigen medis di salah satu agen isi ulang oksigen, Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/6/2021). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/rwa.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Masyarakat saat ini kesulitan mendapatkan tabung oksigen. Itu terjadi lantaran kasus virus COVID-19 naik drastis.

Warga Kosambi, Cengkareng Jakarta Barat, Ela (37) mengaku kelimpungan mendapat tabung gas oksigen untuk pengobatan orang tuanya yang tengah dirawat di rumah.

Sejak Sabtu (26/6) kemarin, Ela dan keluarga sudah sibuk ke sana ke mari mencari tabung oksigen ke toko-toko yang menjual oksigen.

Baca Juga:

Puluhan Orang Ditemukan Reaktif COVID-19, Pengguna KRL Diminta Pakai Masker Ganda

Ela mengubek-ubek wilayah Jakarta Barat. Ia pun akhirnya menemukan toko yang masih menyediakan tabung oksigen. Tapi sayangnya, harga yang ditawarkan penjual tak masuk akal dengan harga tinggi. Harga yang ditawarkan sebesar Rp 800 ribu dengan ukuran tabung 1 m3.

"Sudah cari ke sana ke mari, kemarin malem-malem sampai pagi. Pas ketemu toko harganya mahal. Kagak kayak harga biasa yang gue tahu," ujarnya.

Ela akhirnya berinisiatif untuk bertanya kepada sanak keluarga di grup Whatsapp keluarga siapa yang memiliki tabung oksigen. Ela pun berhasil mendapatkan tabung oksigen dari paman yang meminjamkan.

Akhirnya pada Minggu (26/6) siang, salah satu keluarga menjemput tabung tersebut ke wilayah Kembangan, Jakarta Barat. Alat bantu pernafasan itu dibawa pulang dan langsung dipasang ke ibunya yang sedang berbaring di rumah menunggu penanganan.

Tabung oksigen yang dijual di pasaran. (Foto: MP/Asropih)
Tabung oksigen yang dijual di pasaran. (Foto: MP/Asropih)

Orang tua Ela bernama Yuli sudah lama mengidap sakit, tapi sakit itu mulai parah 1 minggu lalu. Ibunya mengeluhkan dingin berlebihan dan badan lemas. Makanan pun tak bisa ditelannya masuk ke dalam tubuh.

Ela dan keluarga memutuskan untuk tidak membawa ibunya ke rumah sakit karena kondisinya saat ini membeludak menyusul lonjakan kasus corona.

Tak mau ambil risiko, akhirnya ibunya dirawat di rumah dan memanggil dokter untuk merawat. Dalam penanganan pertama ibunya langsung dilakukan infus di tangan guna menyalurkan cairkan vitamin dan asupan makan ke dalam tubuh.

"Obatnya masuk lewat suntikan. 1 obat saja Rp 150 ribu, belum biaya ganti infus Rp 150 ribu kadang ada obat lain yang kira-kira nyokap harus dikasih. Setiap hari biaya nyokap itu Rp 600 ribu ke dokter yang jaga," urainya.

Baca Juga:

Kabar Gembira, Usia 12 - 17 Segera Disuntik Vaksin COVID-19

Ia pun meminta kepada pemerintah untuk bisa menyediakan stok tagung oksigen mengingat sekarang ini situasi COVID-19 naik signifikan. Alat bantu pernafasan itu paling dicari warga saat ini.

Kemudian pemerintah juga harus bisa membuat batas harga tertinggi tabung oksigen. Sehingga harga jual oksigen tak terlalu mahal. (Asp)

Baca Juga:

COVID-19 Melonjak, TNI Kerahkan Tambahan Petugas Kesehatan dan Mobilisasi Warga Buat Vaksinasi

#Tabung Oksigen Medis #COVID-19 #DKI Jakarta
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
JakLingko Kerap Dikritik Warga, Pemprov DKI Beri Pelatihan 1.000 Pengemudi
Pelatihan akan dilaksanakan PT Transjakarta selaku BUMD pengelola sistem JakLingko.
Dwi Astarini - 2 jam, 54 menit lalu
JakLingko Kerap Dikritik Warga, Pemprov DKI Beri Pelatihan 1.000 Pengemudi
Indonesia
Modifikasi Cuaca, Pemprov DKI Tebar Semai 2.400 Kilogram Garam di Hari Keenam
Sebagai langkah antisipatif menghadapi potensi bencana hidrometeorologi ekstrem di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Dwi Astarini - Selasa, 11 November 2025
Modifikasi Cuaca, Pemprov DKI Tebar Semai 2.400 Kilogram Garam di Hari Keenam
Indonesia
Pascaledakan di SMAN 72 Jakarta Utara, Belajar-Mengajar Dilakukan Daring
Pembelajaran akan difokuskan pada proses pemulihan dan persiapan mental siswa sebelum kembali ke sekolah.
Dwi Astarini - Senin, 10 November 2025
Pascaledakan di SMAN 72 Jakarta Utara, Belajar-Mengajar Dilakukan Daring
Indonesia
Normalisasi Kali Krukut Mulai dari Segmen Tarakanita hingga Jembatan Tendean
Sekitar 360 meter akan menjadi prioritas utama untuk tahap awal.
Dwi Astarini - Jumat, 07 November 2025
Normalisasi Kali Krukut Mulai dari Segmen Tarakanita hingga Jembatan Tendean
Indonesia
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Keluarkan Pergub 33, Pekerja Gaji Rp 6,2 Juta Gratis Naik Transportasi Umum
Pekerja yang memenuhi kriteria bisa mengakses berbagai moda transportasi di Jakarta, yakni Transjakarta, Moda Raya Terpadu (MRT), Lintas Raya Terpadu (LRT), dan Mikrotrans.
Dwi Astarini - Jumat, 07 November 2025
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Keluarkan Pergub 33, Pekerja Gaji Rp 6,2 Juta Gratis Naik Transportasi Umum
Indonesia
Jakarta Catatkan Investasi Rp 204 Triliun hingga September 2025
Capaian realisasi investasi Jakarta terus menunjukkan tren positif dengan peningkatan rata-rata mencapai 27,2 persen setiap tahunnya.
Dwi Astarini - Jumat, 07 November 2025
Jakarta Catatkan Investasi Rp 204 Triliun hingga September 2025
Indonesia
Pramono Batal Hentikan Uji Coba RDF Rorotan, Cuma Batasi Kapasitasnya
1.000 ton menjadi besaran maksimal yang tidak menghasilkan bau.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Pramono Batal Hentikan Uji Coba RDF Rorotan, Cuma Batasi Kapasitasnya
Indonesia
579 Ribu Orang Jakarta Obesitas, Saatnya Pemerintah Gencarkan Kampanye Kurangi Gula
Masyarakat banyak mengonsumsi makanan serta minuman yang mengandung kadar lemak, gula, dan garam tinggi.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
579 Ribu Orang Jakarta Obesitas, Saatnya Pemerintah Gencarkan Kampanye Kurangi Gula
Indonesia
DPRD DKI Akui Ada Pemangkasan Subsidi Transportasi Jakarta Tahun Depan
Namun, besaran penurunan anggaran belum bisa dipastikan.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
DPRD DKI Akui Ada Pemangkasan Subsidi Transportasi Jakarta Tahun Depan
Indonesia
Surat Pendaftaran Ulang Ditolak, Pemprov DKI bakal Kirim ke RT/RW
Langkah ini dilakukan agar tidak ada pedagang yang mengaku belum mendapat informasi terkait dengan penataan, terutama bagi mereka yang tidak aktif memantau media sosial.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
Surat Pendaftaran Ulang Ditolak, Pemprov DKI bakal Kirim ke RT/RW
Bagikan